Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Johan Rosihan Respons Pidato Prabowo Soal Swasembada Pangan

Petani di Lombok Barat, NTB, sedang menanam padi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI sekaligus anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Johan Rosihan menyaksikan langsung Pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI Masa Bakti 2024-2029, Minggu (20/10/2024).

Legislator asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini merespons pidato Presiden Prabowo soal target Swasembada Pangan dalam empat hingga lima tahun ke depan.

Menurut Johan, standing awal dari ucapan Prabowo ini menjadi harapan dari seluruh rakyat Indonesia. Johan membeberkan sejumlah tantangan  dalam mewujudkan target swasembada pangan lima di tengah adanya perubahan iklim.

"Saya kira cita-cita swasembada pangan akan mampu membangkitkan semangat dan harapan publik karena memang negara kita berpotensi besar dalam bidang pertanian pangan dan dibutuhkan sosok pemimpin yang memilliki orientasi pertanian yang baik untuk Indonesia ke depan," kata Johan.

1. Tantangan mewujudkan target swasembada pangan

Ilustrasi sawah (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Anggota DPR RI Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa ini menyebut banyak tantangan diihadapi untuk mencapai target swasembada pangan. Namun, Johan juga membeberkan beberapa kunci atau hal-hal yang perlu dilakukan menghadapi tantangan mewujudkan swasembada pangan.

Diantaranya, perlu mendorong peningkatan produksi pangan di tengah situasi perubahan iklim. Sehingga diperlukan inovasi teknologi pertanian yang tahan perubahan iklim agar produksi pangan terus meningkat.

2. Harus memastikan penguasaan lahan pertanian produktif dimiliki dan dikelola oleh petani

ilustrasi sawah (unplash.com/shayanghiasvand)

Selain itu, kata Johan, diperlukan dukungan penuh kepada semua petani Indonesia untuk meningkatkan produksi pangan. Kemudian, diperlukan kebijakan tata kelola lahan pertanian yang lebih berpihak kepada petani. Karena kondisi saat ini, rata-rata lahan garapan petani kurang dari 0,5 hektare.

"Pemerintah harus memastikan penguasaan lahan pertanian produktif dimiliki dan dikelola oleh petani serta harus ada dukungan dari pemerintah terhadap komoditi tanaman pangan yang memberi dampak pada peningkatan kesejahteraan petani," ucap Johan.

3. Membuat terobosan inovasi teknologi untuk meningkatkan produksi pangan

Masa depan startup pertanian (dok. istimewa)

Politisi PKS ini berharap sebagai negara agraris, Indonesia bisa mencapai kemajuan dan kejayaan melalui cita-cita swasembada pangan yang didukung oleh seluruh rakyat Indonesia. Karena memang tantangan krisis global ke depan salah satunya terkait dengan urusan pangan.

Dia juga meminta agar pemerintah segera membuat terobosan untuk menghasilkan inovasi teknologi yang paling tepat dalam mendorong peningkatan produksi tanaman pangan.

Kemudian memperkuat pembangunan infrastruktur pertanian dan dukungan penuh kepada semua stakeholders pangan dari hulu sampai ke hilir.

"Serta perumusan kebijakan pangan yang lebih komprehensif menuju swasembada pangan nasional," tandas mantan Anggota DPRD NTB ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
Muhammad Nasir
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us