Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Banjir bandang menerjang sejumlah desa di Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa menyebabkan jembatan putus dan sejumlah rumah warga hanyut (Dok. BPBD NTB)

Sumbawa, IDN Times - Sejumlah desa di Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa diterjang banjir bandang, Senin (14/2/2022). Akibatnya, jembatan cinta yang berada di Kecamatan Alas putus. Rumah warga juga ada yang hanyut.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB), Sahdan dikonfirmasi IDN Times, Selasa (15/2/2022) mengatakan banjir terjadi sekitar pukul 16.00 - 18.00 WITA. Banjir menerjang Desa Marente, Desa Kalimango, Desa Dalam, Desa Juran Alas dan Desa Luar Kecamatan Alas.

1. Banjir akibat penebangan liar

Warga menyaksikan banjir yang menerjang wilayah mereka di Kecamatan Alas (Dok. BPBD NTB)

Sahdan menyebutkan ada beberapa penyebab banjir di Kecamatan Alas. Antara lain, terbentuknya awan cumulonimbus sehingga mengakibatkan tingginya intensitas hujan di wilayah terdampak. Kemudian banyaknya lahan tandus akibat penebangan liar sehingga mengurangi intensitas penyerapan air tanah.

Selain itu, banyaknya penumpukan sampah dan sedimentasi di area aliran sungai yang mengakibatkan terjadinya pendangkalan dan penyumbatan aliran air sungai. Serta tersumbatnya aliran irigasi sehingga mengakibatkan luapan air yang membanjiri permukaan jalan.

Hujan deras yang mengguyur sejumlah desa di Kecamatan Alas mengakibatkan banjir bandang yang menggenangi sebagian pemukiman warga. Tim BPBD meluncur ke lokasi kejadian dan membawa bantuan logistik sementara.

"Dampak banjir menyebabkan putusnya Jembatan Cinta di Desa Luar Kecamatan Alas," kata Sahdan.

2. Sejumlah rumah warga roboh dan hanyut

Rumah warga yang diterjang banjir di Kecamatan Alas (Dok. BPBD NTB)

Selain merusak jembatan, banjir bandang di Kecamatan Alas juga mengakibatkan beberapa rumah warga roboh dan hanyut. Di Desa Kalimango, ada 25 KK terdampak. Rumah warga mengalami kerusakan ringan yaitu bergeser sebanyak 3 unit, satu rumah warga roboh dan satu rumah hanyut dan 4 ekor sapi warga hilang.

Selanjutnya di Dusun Kerato, 56 KK terdampak. Satu rumah rusak berat, satu rumah hanyut dan 54 rusak ringan. Sementara di Desa Baru, jembatan cinta putus sekitar 20 meter amblas dibawa banjir. Warga terdampak sebanyak 197 KK. Sebanyak 4 rumah rusak berat, 3 rusak ringan dan bronjong sepanjang 500 meter amblas terbawa banjir.

Di Desa Dalam sebanyak 183 KK terdampak dan Desa Juran Alas 45 KK. Sedangkan di Desa Luar 26 KK terdampak. Banjir di Desa Marente Dusu Marente Beru menyebabkan satu rumah rusak berat, pipa PDAM sepanjang 40 meter hanyut, Taman Wisata Marente Beruga Hanyut.

Kemudian pipa Pamsimas sepanjang 50 meter hanyut, Jembatan Limpas amblas 50 meter, Jembatan Pokdarwis Tiu Kele amblas 50 meter dan saluran irigasi amblas 50 meter.

"Penanganan bencana banjir alas sudah cukup baik secara pentahelik semua pihak terlibat. Siang ini kami menuju ke lokasi bencana mendampingi bapak gubernur," kata Sahdan.

3. Rumah rusak rata-rata di bantaran sungai

Warga terdampak banjir di wilayah Kecamatan Alas (Dok. BPBD NTB)

Mantan Kepala Dinas PUPR NTB ini mengatakan masyarakat harus bisa mengambil pelajaran dari peristiwa bencana banjir yang terjadi. Terutama masyarakat bisa melihat penyebab bencana banjir.

Masyarakat harus bisa memperhatikan daerah aliran sungai (DAS). Artinya kondisi lebar sungai jangan dipersempit dari kondisi semula. Bahkan jika bisa diperlebar karena tata guna lahan saat ini sudah banyak berubah fungsi. Tadinya hutan penuh tutupan sekarang sudah gundul alias tutupan lahan hilang.

"Rumah rusak rata-rata yang berada di daerah bantaran sungai. Perlu pencerahan berupa mitigasi bencana kepada seluruh masyarakat yang berada pada daerah rawan bencana. Tugas kita bersama baik pemerintah, tokoh masyarakat dan tokoh agama," kata Sahdan.

Editorial Team