Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Jemaah Haji Asal Bima Wafat saat Transit di Bandara Kualanamu Medan

Ilustrasi jemaah haji di Asrama Haji. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Ilustrasi jemaah haji di Asrama Haji. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Seorang jemaah haji asal Desa Sakuru, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) wafat saat transit di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, Senin (8/7/2024). Almarhumah atas nama Nurmi Hasan Ndua (76), tergabung dalam kloter 8 Embarkasi Lombok.

Ketua Tim Bina Haji Reguler dan Advokasi Haji Kanwil Kemenag Provinsi NTB Syukri Safwan menjelaskan almarhumah dipulangkan di kloter 12 Embarkasi Lombok. Almarhumah meninggal dunia di Rumah Sakit Medan, Senin (8/7/2024) pukul 00.32 WIB.

"Saat transit di Bandara Kualanamu Medan atau perjalanan pulang dari Madinah menuju Lombok akibat penyakit radang paru-paru," kata Syukri di Mataram, Senin (8/7/2024).

1. Tercatat enam jemaah haji NTB yang wafat

Rombongan jemaah Haji kembali menggunakan kereta api, kali ini untuk pulang ke asal (Dok. Humas PT. KAI Divre I)
Rombongan jemaah Haji kembali menggunakan kereta api, kali ini untuk pulang ke asal (Dok. Humas PT. KAI Divre I)

Syukri mengatakan Kanwil Kemenag NTB menyampaikan belasungkawa kepada jemaah haji yang meninggal dunia. Dia berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan.

Ia menyebut hingga saat ini, tercatat enam jemaah haji NTB yang meninggal dunia. Lima orang meninggal di Arab Saudi, sedangkan satu orang meninggal dunia saat perjalanan pulang.

"Hingga saat ini tercatat telah wafat 6 orang jemaah haji asal NTB,"

2. Nama-nama jemaah haji NTB yang wafat

Ilustrasi meninggal (dok.ajjn net)
Ilustrasi meninggal (dok.ajjn net)

Syukri merincikan identitas jemaah haji NTB yang wafat, antara lain:

  • Sakmah binti Amaq Muhiruddin (65), asal Tanjung Teros Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur, pada tanggal 30 Mei 2024. Tergabung dalam kloter 4 Embarkasi Lombok. Almarhumah meninggal karena penyakit serangan jantung.
  • Rumini binti Muhammad (87) asal Praimeke Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah, pada tanggal 8 Juni 2024. Tergabung dalam kloter 11 Embarkasi Lombok. Almarhumah meninggal karena penyakit serangan jantung.
  • Sade binti Amaq Ratnasih (80), asal Mertak Wareng Beber Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah, pada tanggal 21 Juni 2024. Tergabung dalam kloter 2 Embarkasi Lombok. Almarhumah meninggal karena penyakit tumor.
  • Aenun Amaq Rumiah (73) asal Dusun Manggong Desa Sikur Barat Kecamatan Sikur Lombok Yimur, pada Kamis, 4 Juli 2024 di Madinah, tergabung dalam kloter 10 Embarkasi Lombok. Almarhumah meninggal karena penyakit serangan jantung.
  • Arpan Sudirman (66), asal Dusun Mertak Mas Desa Kedaro Kecamatan Sekotong Lombok Barat, pada Kamis, 4 Juli 2024 di RS King Abdulaziz Makkah, tergabung dalam kloter 7 Embarkasi Lombok. Almarhum meninggal karena penyakit paru obstruksi kronis.
  • Nurmi Hasan Ndua (76), jemaah haji kloter 8, meninggal dunia di Rumah Sakit Medan, Senin (8/7/2024) saat transit di Bandara Kualanamu karena penyakit radang paru-paru.

3. Jemaah haji dapat asuransi Rp58 juta

ilustrasi mengubah data asuransi kesehatan (Freepik.com/Rawpixel.com)
ilustrasi mengubah data asuransi kesehatan (Freepik.com/Rawpixel.com)

Bagi jemaah haji yang wafat, akan mendapatkan asuransi masing-masing sebesar Rp58 juta. Asuransi yang diperoleh setara dengan jumlah nominal BPIH sesuai embarkasi dan ibadah hajinya dibadalkan jika ada rangkaian ibadah haji yang belum diselesaikan.

Syukri menjelaskan ketentuan jemaah haji yang mendapatkan asuransi. Jemaah haji yang cacat atau cacat permanen karena kecelakaan diberikan asuransi dengan jumlah variatif pada kisaran 2,5 persen sampai 100 persen.

Kemudian jemaah haji yang wafat akibat kecelakaan diberikan asuransi dua kali lipat dari nominal BPIH. Yaitu asuransi jiwa dan asuransi kecelakaan. Pembayaran asuransi diurus dan diselesaikan oleh Ditjen PHU (Penyelenggaraan Haji dan Umrah) Kemenag RI.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
Muhammad Nasir
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us