Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Maskapai Scoot yang melayani rute Lombok - Singapura. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Lombok Tengah, IDN Times - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) bersama Pemprov NTB melobi maskapai penerbangan untuk membuka kembali rute Perth, Australia - Lombok. Diharapkan rute penerbangan langsung internasional ini dapat terwujud sebelum gelaran MotoGP Mandalika 2024.

Koordinator Tim Komunikasi Peningkatan Konektivitas Penerbangan ITDC I Gusti Ngurah Ardika mengatakan perusahaan milik negara itu mencari benang merah yang menyebabkan maskapai penerbangan rute internasional belum membuka direct flight ke Lombok. Pasalnya, sebelum bencana gempa bumi 2018 dan pandemik COVID-19, sejumlah maskapai membuka direct flight ke Lombok.

"Ada beberapa penerbangan internasional yang sudah pernah terbang ke Lombok seperti rute Perth - Lombok. Setelah COVID-19 ini, kok gak ada yang buka penerbangan langsung. Kecuali ada dua yaitu dari Kuala Lumpur dan Singapura. Sehingga diinisiasi untuk mencari benang merahnya. Bagaimana sesungguhnya kondisi dan kendala yang dihadapi maskapai sehingga sampai sekarang belum membuka kembali penerbangan internasional ke Lombok," kata Ardika di Mandalika, Lombok Tengah, Rabu (17/7/2024).

1. Ajak maskapai berkolaborasi

ilustrasi pesawat (Pinterest)

Ardika menjelaskan ITDC telah membentuk Tim Komunikasi Peningkatan Konektivitas. ITDC juga telah menggelar fokus group discussion (FGD) mengundang semua asosiasi pariwisata dan maskapai penerbangan termasuk PT Angkasa Pura. Pihaknya juga berkomunikasi dengan Pemprov NTB.

Mantan General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Lombok ini mengatakan dengan beroperasinya KEK Mandalika potensi pembukaan penerbangan langsung ke Lombok cukup besar. Apalagi, banyak event-event yang dilaksanakan di KEK Mandalika dengan adanya Pertamina Mandalika International Circuit.

"Dari proses FGD kita komunikasi dengan Pemda NTB. Kita laporkan apa yang kita rencanakan. Kita mengumpulkan semua stakeholders terkait terutama airlines apa yang mereka butuhkan," tuturnya.

Ardika menjelaskan ketika maskapai membuka rute baru, butuh keberlanjutan paling tidak selama dua tahun. Sehingga mereka membutuhkan dukungan dari pemerintah, misalnya dukungan biaya promosi.

"Semua airlines kita ajak kolaborasi. Dari statemen mereka, semuanya tertarik membuka rute ke Lombok," terangnya.

2. Dorong pembukaan rute Perth-Lombok

ilustrasi pesawat (pinterest/aerial)

Ardika mengatakan penerbangan langsung internasional yang berpotensi dibuka dalam waktu dekat atau menjelang MotoGP 2024 adalah rute Perth-Lombok. Jika penerbangan langsung ini dibuka, maka akan memancing maskapai lainnya untuk membuka rute internasional ke Lombok.

"Jetstar dan AirAsia juga hadir. Mereka juga sudah terbang dari Perth - Lombok. Mereka mencoba menghitung kembali untuk pembukaan rute Perth - Lombok," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga mengupayakan penerbangan langsung Korea - Lombok. Menurut Ardika, rute Korea - Lombok pernah dilayani maskapai Korean Air pada 2016 namun dalam bentuk carter flight. Ia juga mengaku telah berbicara dengan manajemen Korean Air untuk melayani penerbangan Korea - Lombok secara berkala.

"Tetapi mereka berpotensi carter flight. Dulu juga pernah. Mereka sangat tertarik ke sini. Mudahan September ada carter flight ke Lombok," tandasnya.

3. Maskapai membutuhkan insentif penerbangan

Ilustrasi pesawat mengudara di langit tertinggi (pexels.com/Sterry Larson)

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB Lalu Moh. Faozal mengatakan maskapai membutuhkan insentif flight untuk pembukaan rute baru ke Lombok. Insentif flight tersebut berupa marketing fund atau kerja sama promosi supaya rute yang dibuka tetap beekalnjutan minimal selama dua tahun.

"Misalnya Jetstar untuk rute Perth-Lombok. Mereka mau buka tapi insentifnya apa. Itu yang kita bicarakan untuk penambahan rute baru," jelas Faozal.

Faozal mengatakan penerbangan langsung internasional yang berpotensi segera dibuka adalah rute Perth - Lombok. Karena pasar terbesar pariwisata NTB adalah Australia. "Ini akan kita bangun kembali. Mereka minta apa insentif dari pemerintah," kata Faozal.

Pihaknya sudah meminta maskapai untuk mengajukan proposal. Nantinya akan dibicarakan dengan Pemerintah Pusat terkait dukungan biaya operasi bersama agar maskapai membuka direct flight ke Lombok.

Editorial Team