Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Foto lumpur saat tutupi jalan setempat (Dok/Istimewa)

Bima, IDN Times - Jalan nasional lintas Bima-Sumbawa di Desa Sari Kecamatan Sape Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) licin dan penuh lumpur berkerikil. Akibatnya, pengendara harus ekstra hati-hati saat melintasi jalan tersebut.

Kondisi jalan itu tertutup lumpur sampai hari ini usai wilayah setempat diguyur hujan lebat sejak, Senin (2/12/2024) kemarin.

"Jalannya masih licin dan lumpur, jadi setiap pengendara yang lewat harus hati-hati," kata Abdul Munir, warga setempat dihubungi, Rabu (4/12/2024).

1. Jalan tertutup lumpur setiap hujan turun

Foto kondisi arus lalulintas saat jalan setempat tertutup lumpur (Dok/Istimewa)

Menurut dia, setiap kali hujan turun jalan setempat sering kali licin dan penuh lumpur berkerikil bawaan banjir dari pegunungan. Pemerintah daerah diharapkan segera memberikan solusi atas kondisi jalan tersebut.

"Semoga ada solusi dari pemerintah daerah, biar jalan di sini gak lagi licin saat hujan turun," harap ayah 4 anak itu. 

2. Material lumpur bawaan banjir gunung

Foto saat jalan setempat diterjang banjir dan lumpur (Dok/Istimewa)

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bima melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Nurul Huda yang dikonfirmasi membenarkan kondisi jalan setempat. Menurut dia, hal itu terjadi akibat material batu dan tanah terseret arus air dari pegunungan.

"Sehingga menutupi badan jalan nasional Lintas Sumbawa-Bima di Desa Sari yang menyebabkan kondisi lalu lintas jalan terganggu," katanya dikonfirmasi, Rabu (4/12/2024).

3. BPBD telah koordinasikan ke Balai PJN

ilustrasi ban yang penuh lumpur (freepik.com/bilanol)

Saat ini warga tengah melakukan pembersihan material di jalan tersebut menggunakan peralatan seadanya. Kini, pengendara sudah mulai melintas meski harus hati-hati lantaran kondisi jalan masih licin.

"Kami sudah koordinasi dengan Balai Peningkatan Jalan Nasional (PJN) untuk segera lakukan penanganan, karena itu kewenangan pusat (PJN)," pungkasnya.

Editorial Team