Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Race MotoGP Mandalika, Minggu (29/9/2024). (dok. ITDC)
Race MotoGP Mandalika, Minggu (29/9/2024). (dok. ITDC)

Intinya sih...

  • Kontrak penyelenggaraan MotoGP Mandalika selama 10 tahun

  • Penyelenggaraan MotoGP memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia

  • Butuh kolaborasi dalam penyelenggaraan MotoGP Mandalika

Lombok Tengah, IDN Times - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) menjawab isu bahwa penyelenggaraan balap motor bergengsi di dunia, MotoGP Mandalika bakal ditiadakan mulai 2026. Direktur Operasi ITDC Troy Reza Warokka menegaskan bahwa tidak ada keputusan dari ITDC untuk meniadakan event MotoGP Mandalika.

"Jadi tidak ada putusan itu sampai hari ini. Jadi sampai hari ini kami justru harus berpikir bagaimana ini (MotoGP Mandalika) sustain, berjalan dengan baik," kata Troy di Mandalika, Lombok Tengah, Jumat (18/7/2025) sore.

1. Kontrak penyelenggaraan MotoGP Mandalika selama 10 tahun

Direktur Operasi ITDC Troy Warokka. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Troy menjelaskan bahwa kontrak penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Mandalika dengan Dorna Sports dilaksanakan selama 10 seri atau 10 tahun. Saat ini, baru berjalan tiga seri atau tiga tahun sejak 2022. Sehingga masih ada tujuh seri lagi penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Mandalika.

ITDC terus melakukan evaluasi dalam setiap penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Mandalika. Dia mengungkapkan keputusan paling pahit pernah diambil dengan menghentikan penyelenggaraan World Superbike (WSBK).

"Tetapi MotoGP ini tidak bisa serta merta tahun depan gak ada lagi. Karena terus terang banyak hal yang harus kami pelajari satu per satu. Artinya, MotoGP ini juga salah satu event internasional yang dilakukan di Indonesia, hanya ada di NTB dan terbukti memberikan dampak positif untuk pertumbuhan ekonomi," jelasnya.

2. Penyelenggaraan MotoGP memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia

Ilustrasi penonton MotoGP Mandalika 2024 sebelum memasuki tribun. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Troy menambahkan penyelenggaraan MotoGP Mandalika banyak memberikan dampak positif. Ketika MotoGP diselenggarakan, seluruh mata dunia akan menonton Mandalika. Penyelenggaraan MotoGP Mandalika membawa nama Indonesia dikancah internasional.

"Dan jangan lupa bahwa semua kegiatan yang membawa nama Indonesia pasti pemerintah akan bantu. Buktinya, Pemprov ikut membantu. Pak Gubernur sangat support untuk MotoGP. Artinya, MotoGP ini memberikan pertumbuhan ekonomi Indonesia bukan hanya NTB," terangnya.

Dia kembali menegaskan bahwa sampai hari ini, belum ada keputusan dari ITDC untuk meniadakan event MotoGP Mandalika mulai 2026. Jika penyelenggaraan MotoGP dihentikan karena besarnya hosting fee, Troy mengatakan harus dilakukan kajian.

"Sekarang yang kita pikirkan MotoGP yang sekarang (2025) kita jalankan dulu. Tapi kalau misalnya bicara potensi (dihentikan), potensi itu ada plus minus. Potensi itu harus diperhitungkan plusnya apa. Kalau plusnya banyak kenapa minusnya yang dihitung," tegas Troy.

3. Butuh kolaborasi dalam penyelenggaraan MotoGP Mandalika

Sirkuit Mandalika yang menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (dok. InJourney)

Justru menurut Troy yang paling penting sekarang adalah persiapan menyambut MotoGP Mandalika 2025 pada 3-5 Oktober mendatang. Penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2025 menjadi tolak ukur berikutnya. Dia menegaskan bahwa penyelenggaraan MotoGP Mandalika akan tetap berjalan sesuai dengan kontrak selama 10 tahun.

"Yang penting gotong royong semuanya menjalankan ini dengan baik. Seperti disampaikan Ibu Menpar harus ada kolaborasi semua pihak. Jadi belum ada isu tahun depan tidak ada MotoGP," tandas Troy.

Pada tahun lalu, dampak ekonomi dari gelaran MotoGP Mandalika 2024 mencapai Rp544,41 Miliar. Hal itu disampaikan Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria saat menemui Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal pada Selasa (1/7/2025) lalu.

MGPA dan ITDC melaporkan kegiatan MotoGP 2024 dan memaparkan persiapan pelaksanaan MotoGP 2025 yang akan digelar pada 3 - 5 Oktober mendatang. Rombongan MGPA terdiri dari Direktur Utama MGPA Priandhi Satria, Wakil Direktur Utama MGPA Samsul Purba, Vice President Motorsport MGPA Donny Mahardjono, serta Group Head Operation & Services The Mandalika ITDC Pari Wijaya.

Priandhi menjelaskan dampak ekonomi dan sosial penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2024 yang dikaji secara independen oleh Litbang Kompas. Berdasarkan riset Litbang Kompas, total perputaran uang dari penonton MotoGP 2024 mencapai Rp544,41 miliar.

Angka ini dihitung dari estimasi belanja penonton MotoGP Mandalika 2024 sebesar Rp320,24 miliar dengan metode multiplier effect sebesar 1,7 kali. Priandhi juga menyebutkan event MotoGP 2024 memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, di mana PDB Indonesia meningkat sebesar Rp542,9 miliar, sementara PDB NTB naik sebesar Rp291,9 miliar.

Selain itu, UMKM lokal mengalami peningkatan pendapatan antara 3 persen hingga 100 persen selama penyelenggaraan MotoGP 2024 berlangsung. Priandhi menambahkan bahwa pelaku usaha penginapan dan sektor pariwisata di sekitar Mandalika mengalami peningkatan kunjungan dan okupansi dibandingkan hari biasa.

Sebagian besar destinasi wisata di Lombok mengalami lonjakan kunjungan selama event MotoGP berlangsung. Dari sisi sosial, fakta menarik lainnya adalah keterlibatan relawan lokal yang sangat tinggi, dengan total sekitar 2.750 volunteer, hampir seluruhnya berasal dari berbagai daerah di NTB.

Editorial Team