Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20251203_193118.jpg
Korban saat dirujuk ke rumah sakit oleh petugas Puskesmas. (Dok. IDN Times/Istimewa)

Lombok Timur, IDN Times – Seorang ibu rumah tangga,  Eli Ardayani (27), warga dusun Bukit Durian Utara Desa Perigi, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), menjadi korban ledakan kompor gas. Peristiwa itu terjadi saat korban ingin memasak di dapur rumahnya pada Rabu (3/12/25) pagi sekira pukul 10.00 WITA..

Akibat ledakan ini, Korban mengalami luka bakar cukup serius, hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

1. Kronologi kejadian

Polisi saat melakukan olah TKP dapur tempat kompor meledak (IDN Times/Istimewa)

Dari keterangan saksi dan proses penyelidikan sementara, kejadian bermula sekitar pukul 09.00 WITA, saat korban menyalakan kompor gas di dapurnya untuk memasak. Namun, kompor tidak kunjung menyala. Korban diduga meninggalkan kompor dalam posisi ON (terbuka) sebelum pergi ke Puskesmas Labuhan Lombok untuk menjenguk keluarga yang sakit.

Sekitar 30 menit kemudian, korban pulang ke rumah. Pada pukul 10.00 WITA, tanpa menyadari kebocoran gas yang telah terjadi, ia kembali menyalakan kompor. Percikan api saat menyalakan inilah yang memicu ledakan hebat.

Mendengar teriakan minta tolong, tetangga dan pihak desa bergegas menolong. Korban yang mengalami luka bakar segera dievakuasi menggunakan ambulans desa menuju Puskesmas Suela.

2. Korban alami luka bakar 36 persen

Kompor hangus setelah ledakan (IDN Times/Ruhaili)

Berdasarkan keterangan dari Puskesmas Suela, korban menderita luka bakar di bagian wajah, leher, kedua tangan, dan lutut dengan estimasi luas mencapai 36%. Setelah pertolongan pertama, korban dirujuk ke Rumah Sakit Labuhan Haji untuk penanganan lebih lanjut.

"Luka bakar korban cukup serius, sehingga harus dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan intensif," ujar Kepala Seksi Humas Polres Lotim, Nicholas Usman, Rabu.

3. Ledakan disebabkan kelalaian korban

Petugas kepolisian saat melakukan olah TKP tempat ledakan (IDN Times/Istimewa)

Hasil olah TKP, petugas kepolisian menduga kuat ledakan terjadi akibat adanya kelalaian korban yang diduga meninggalkan keran kompor dalam keadaan terbuka setelah percobaan pertama gagal, menyebabkan gas elpiji terus bocor dan memenuhi ruangan. Selain itu kondisi dapur yang minim ventilasi memperparah situasi. Gas yang bocor selama kurang lebih satu jam terperangkap di ruang tertutup, menciptakan konsentrasi yang sangat mudah meledak dengan percikan api sekecil apa pun.

“Dimungkinkan ledakan akibat kelalaian korban. Saat kompor gagal menyala pertama kali, posisi ON masih terbuka. Gas yang terakumulasi selama satu jam kemudian meledak saat percikan api dari percobaan kedua,” ucap Nicolas.

Editorial Team