Investor akan Bangun Marina Bay City Rp90 Triliun di Lombok, Benarkah?

Mataram, IDN Times - Rencana pembangunan Marina Bay City di wilayah Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), heboh di media sosial. Pembangunan Dubai baru itu rencananya dilakukan investor asal Australia dengan nilai investasi 6 miliar dolar AS atau sekitar Rp90 triliun lebih.
Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB Eva Dewiyani mengaku belum mengetahui informasi terkait investasi pembangunan Marina Bay City senilai Rp90 triliun tersebut. Dia juga menegaskan sampai saat ini, belum ada proses pengajuan perizinan di DPMPTSP NTB.
"Belum ada pengurusan izin. Ndak ada info apa-apa terkait investasi Marina Bay. Hal seperti ini sudah biasa, mereka buat berita-berita spektakuler," kata Eva dikonfirmasi di Mataram, Senin (30/6/2025).
1. PMA izin dari pusat
Eva menjelaskan apabila investasi tersebut Penanaman Modal Asing (PMA) maka perizinanannya dari pemerintah pusat. Sejauh ini, kata Eva, belum ada informasi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI terkait investasi Marina Bay City di Lombok.
"PMA itu kan di pusat. Terus juga kemarin saya cek belum ada info. Kita ndak bisa kasih info apa-apa," tambah Eva.
Biasanya, kata Eva, jika ada PMA yang masuk ke NTB maka ada pemberitahuan dari BKPM. Namun, investasi terkait pembangunan Marina Bay City di Lombok senilai Rp90 triliun, belum ada informasi sama sekali.
2. Masyarakat diminta cerdas pilah informasi
Asisten III Setda NTB ini juga belum bisa memberikan informasi apakah itu ulah broker atau tidak. Namun, dia meminta masyarakat untuk waspada dengan memilah informasi yang diterima.
"Kita harap masyarakat bisa membedakan mana berita-berita yang bisa diserap. Sekarang kembali ke masyarakat," ucapnya.
Dilansir dari laman marinabaycity.com, pengembang asal Australia akan membangun Marina Bay City di Lombok. Mereka akan membangun hunian bintang lima di jantung Kota Marina Bay. Dalam laman tersebut dijelaskan Marina Bay Resort & Villas merupakan kawasan utama Marina Bay City sebuah pengembangan tepi pantai yang direncanakan secara matang di pesisir selatan Lombok.
Kawasan gaya hidup bintang lima ini memadukan kehidupan resor yang mewah dengan peluang kepemilikan pribadi, yang menawarkan kesempatan langka untuk berinvestasi atau menginap di destinasi wisata kelas dunia Indonesia berikutnya.
Terletak hanya 150 meter dari pantai dan dikelilingi oleh kawasan kuliner, kebugaran, dan hiburan masa depan, kawasan ini menyatukan vila pribadi eksklusif, fasilitas resor butik, dan kehidupan di tepi kanal — semuanya dalam jarak berjalan kaki dari pusat kota Marina Bay.
3. Target investasi di NTB sebesar Rp61 triliun
Terkait realisasi investasi tahun 2025, Eva menyebut Kementerian Investasi/BKPM RI menargetkan sebesar Rp61 triliun. Untuk mengejar target investasi yang dibebankan pemerintah pusat, Pemprov NTB akan menggenjot investasi di sektor pariwisata dan pertanian.
Dia menjelaskan BKPM menargetkan realisasi investasi sebesar Rp61 triliun pada 2025 karena melihat tren capaian investasi di NTB pada 2024 lalu. DPMPTSP NTB mencatat realisasi investasi sepanjang 2024 menembus angka Rp54,5 triliun. Realisasi investasi di NTB mencapai 202 persen dari target yang dibebankan Kementerian Investasi atau BKPM sebesar Rp26,9 triliun pada 2024.
Realisasi investasi sebesar Rp54,5 triliun, mampu menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 15.590 orang. Selain itu, tercatat juga 221 tenaga kerja asing yang bekerja di NTB. Realisasi investasi sektor pertambangan atau energi dan sumber daya mineral (ESDM) paling tinggi pada 2024.
Realisasi sektor ESDM menembus angka Rp37,9 triliun, terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp30,2 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp7,6 triliun. Kemudian disusul investasi sektor perindustrian menembus angka Rp10,03 triliun, terdiri dari PMDN sebesar Rp9,8 triliun dan PMA sebesar Rp182,9 miliar.
Berikutnya, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menembus angka Rp4,07 triliun, terdiri dari PMDN Rp1,3 triliun dan PMA Rp2,6 triliun. Selanjutnya investasi sektor perdagangan menembus angka Rp1,3 triliun, terdiri dari PMDN Rp1,2 triliun dan PMA Rp144,2 miliar.
Selain itu, sektor transportasi realisasi investasi mencapai Rp267,2 miliar, ketenagakerjaan Rp280,1 miliar, kelautan dan perikanan Rp274,1 miliar, PUPR Rp164,5 miliar, peternakan, pertanian dan perkebunan Rp53,6 miliar dan sektor-sektor lainnya.