Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Terminal baru Bandara Internasional Lombok. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Lombok Tengah, IDN Times - Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) masih mengalami kerugian Rp40 miliar hingga Rp50 miliar dalam setahun. Pada 2020 lalu, Bandara Internasional Lombok menggelontorkan investasi hampir Rp 1 triliun untuk pengembangan bandara menyambut gelaran World Superbike (WSBK) dan MotoGP Mandalika.

"Sekitar 40 - 50 miliar kerugian setahun. Secara kinerja sudah lebih baik. Sebenarnya secara operasional, kita sudah untung. Tetapi secara depresiasi bangunan, ini berat sekali. Itu yang menyerap semuanya. Apalagi kita baru melakukan perluasan terminal, perpanjangan runway segala macam," kata General Manager Bandara Internasional Lombok, Rahmat Adil Indrawan, Senin (14/11/2022).

1. Lakukan efisiensi

General Manager Bandara Lombok, Rahmat Adil Indrawan. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Untuk menekan jumlah kerugian, pengelola Bandara Internasional Lombok melakukan efisiensi. Efisiensi dilakukan agar performance menjadi lebih baik.

Dari sisi trafik, kata Rahmat, terjadi peningkatan penumpang dibandingkan tahun 2021. Meskipun trafik penumpang belum kembali seperti sebelum pandemik COVID-19.

"Gak mudah memang, tantangan buat kita. Makanya kita sebagai warga Lombok punya peran bagaimana supaya trafik. Salah satunya sama-sama menjaga ketertiban. Kalau nggak, orang akan enggan masuk ke sini," katanya.

2. Perbanyak penerbangan internasional, potensi tarik 4,8 juta penumpang dari Bali

Editorial Team

Tonton lebih seru di