Kepala Dinas Kesehatan Lotim, DR. Pathurrahman (IDN Times/Ruhaili)
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur DR. Pathurrohman mengatakan, masih tingginya angka kematian ibu dan bayi di Lotim disebabkan sejumlah faktor. Di antaranya; pendarahan, ibu tidak rajin mengontrol kehamilan serta berat bayi kurang dari 500 gram.
Sementara kasus kematian ibu dan bayi yang disebabkan oleh telat rujukan sudah tidak ditemukan sebab, proses persalinan tidak diperbolehkan dilakukan di bidan desa. Selain itu, saat ini masing-masing desa telah memiliki ambulan desa, sehingga kasus kematian ibu dan bayi dari persoalan ini sudah bisa ditekan.
"Larangan persalinan di Bidan Desa itu sudah sejak lama kami terapkan. Sekarang proses persalinan harus di Puskesmas, minimal di bidan mandiri yang dibantu dokter dan perawat. Pokoknya proses persalinan harus dibantu minimal dua orang," ujarnya.