Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal saat peresmian PLTMH Pandanduri. (dok. Istimewa)
Sementara, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal mengungkapkan bahwa NTB memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan. Dia menyatakan NTB berkomitmen untuk meninjau ulang kebijakan energi daerah dan mendukung penuh proses transisi energi.
“Kami punya ratusan titik potensi geothermal karena daerah kami dekat dengan area gunung berapi. Kami juga punya banyak potensi di pengembangan mikro hidro karena kita punya danau yang besar yang dekat dengan puncak Gunung Rinjani. Jika Anda punya kemampuan teknis untuk mengaksesnya, kami yakin Anda bisa membangun ratusan PLTMH,” kata Iqbal.
Dukungan Pemerintah Inggris terhadap proyek ini mencerminkan komitmen bersama dengan Pemerintah Indonesia untuk mengatasi perubahan iklim, terutama dalam penyediaan energi bersih yang andal dan terjangkau bagi masyarakat.
PLTMH Pandanduri dibangun oleh PT. Sarana Multi infrastruktur (SMI) dan PT. Brantas Energy dengan kapasitas energi 2 x 290 KW yang merupakan energi terbarukan diharap akan mendukung ketersediaan energi untuk daerah sekitarnya.
Berdasarkan data Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi NTB, potensi energi terbarukan mencapai 13.563 Megawati (MW). Pemprov NTB mendorong penggunaan energi terbarukan untuk menekan emisi karbon.
Potensi energi terbarukan sebesar 13.563 MW itu, terdiri dari bioenergi 298 MW, sampah kota 32 MW, angina 2.605 MW dan tenaga surya 10.628 MW. Dari potensi energi terbarukan tersebut, kontribusi energi terbarukan dalam bauran energi daerah baru sebesar 22,43 persen.
Terdiri dari pemanfaatan bio solar (B35), PLTS On Grid sebesar 21,6 MW. Kemudian PLTS Off Grid PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sebesar 28 MW, PLTMH 18,59 MW, dan Cofiring PLTU dengan biomassa dan biogas skala rumah tangga.