Gambar 360 Sirkuit Pertamina Mandalika/dok. Istimewa
Momentum shalat di paddock atau di tribun lintasan Sirkuit memang bukan menjadi sejarah baru di perhelatan balap motor Internasional. Edo mencontohkan pada Sirkuit di luar negeri.
"Pernah terjadi bahkan ada penonton yang sengaja shalat di tribun penonton. Itu di luar negeri. Banyak marshal shalat di pinggir jalan. Dan balapan jalan terus. Dulu juga saya pernah ikut shalat di paddock," cerita Edo.
Edo mengatakan bahwa memang kebutuhan peribadatan masing-masing petugas penyelenggara dan marshal perlu menjadi perhatian pihak Dorna dan FIM. Sehingga pelaksanaan event balap ini berjalan lancar tanpa adanya keluhan terkait waktu beribadah. Apalagi event ini diselenggarakan di Pulau Seribu Masjid dengan mayoritas penduduk beragama Islam.
"Masalah ini kita sudah komunikasikan. Bagaimana agar rundown balapan menyesuaikan," timpalnya
Masalah jadwal shalat ini, kata Edo, mestinya menjadi masukan yang benar-benar masuk akal untuk diterima pihak Dorna dan FIM. Menyesuaikan jadwal shalat akan menjadikan Mandalika menjadi Sirkuit pertama yang mengedepankan masalah ibadah. Baik bagi pembalap, marshal dan penonton.
"Karana tidak ada event balap motor di dunia yang memperhatikan itu. Ini akan jadi luar biasa jika disetujui Dorna saya yakin di Mandalika bisa," cetus Edo.
Bersamaan dengan hal tersebut, IMI dan MGPA telah membahas masalah waktu peribadatan bagi pembalap dan seluruh marshal. Mengingat jadwal event yang sangat padat tidak mengambil waktu untuk melakukan kewajiban shalat.
"Memang di event balapan internasional harus disiplin. Semua petugas harus datang pagi untuk dicek semua kelengkapan," pungkas Edo.