Ilustrasi kemiskinan (ANTARA/Rivan Awal Ringga)
Arrief menambahkan jumlah penduduk miskin di NTB pada September 2022 mencapai 744,69 ribu jiwa.
Dibandingkan Maret 2022, jumlah penduduk miskin bertambah 12,8 ribu orang. Sementara jika dibandingkan dengan September 2021, jumlah penduduk miskin bertambah sebanyak 10,61 ribu orang.
Persentase penduduk miskin pada September 2022 tercatat sebesar 13,82 persen, meningkat 0,14 persen poin terhadap Maret 2022 dan turun 0,05 persen terhadap September 2021. Garis Kemiskinan pada September 2022 adalah sebesar Rp489.954,- per kapita per bulan. Dibandingkan Maret 2022, Garis Kemiskinan naik sebesar 6,55 persen. Sementara jika dibandingkan September 2021, terjadi kenaikan sebesar 10,92 persen.
Dengan memperhatikan komponen Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM), peranan komoditi makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan.
Besarnya sumbangan GKM terhadap GK pada September 2022 sebesar 75,01 persen. Pada September 2022, komoditi makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada garis kemiskin di NTB, baik di perkotaan maupun di pedesaan, pada umumnya hampir sama. Beras masih memberi sumbangan terbesar yakni sebesar 21,22 persen di perkotaan dan 24,97 persen di pedesaan.
Rokok kretek filter memberikan sumbangan terbesar kedua terhadap garis kemiskinan yaitu 8,75 persen di perkotaan dan 7,30 persen di pedesaan.
Komoditi lainnya adalah telur ayam ras yaitu 3,72 persen di perkotaan dan 3,08 persen di pedesaan, daging ayam ras sebesar 2,94 persen di perkotaan dan 3,00 persen di pedesaan, kue basah sebesar 2,91 persen di perkotaan dan 2,72 di pedesaan, cabe rawit sebesar 2,63 persen di perkotaan dan 2,90 persen di pedesaan.
Kemudian ikan tongkol atau tuna sebesar 2,48 persen di perkotaan dan 2,82 di pedesaan, mie instan sebesar 2,17 persen di perkotaan dan 2,31 persen di pedesaan. Sedangkan komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar baik pada garis kemiskinan perkotaan dan pedesaan adalah perumahan, bensin, pendidikan, listrik, perlengkapan mandi, pakaian jadi perempuan dewasa, sabun cuci, angkutan umum, dan pakaian jadi anak-anak.
Secara rata-rata, garis kemiskinan per rumah tangga pada September 2022 adalah sebesar Rp1.891.222,- per bulan turun sebesar 3,68 persen dibanding kondisi Maret 2022 yang sebesar Rp1.963.457- per bulan.