IDI Sebut Dokter Umum di Lombok Timur Enggan Jadi PPPK

Lombok Timur, IDN Times - Proses rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Lombok Timur (Lotim) telah selesai. Dari 1.500 formasi yang dibutuhkan, sebanyak 83 formasi tidak terisi.
Semua formasi yang tidak terisi tersebut di dominasi oleh formasi tenaga kesehatan, yaitu dokter umum. Dari 38 formasi dokter umum yang dibutuhkan, yang terisi hanya di RSUD Raden Soedjono Selong, yaitu pada posisi direktur bidang pelayanan medik. Sedangkan sisanya kosong karena tidak ada pendaftar.
Dampak dari kosongnya formasi ini menyebabkan semua formasi dokter umum untuk puskesmas di Lotim tidak terisi. Dokter umum disebut enggan menjadi PPPK.
1. Enggan mendaftar jadi PPPK
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Lombok Timur, dr. Syarif Hidayatulloh, SpV mengatakan, minimnya pendaftar dokter disebabkan karena mereka enggan berstatus PPPK. Ia mengakui, minat para dokter untuk mengikuti seleksi PPPK sangat minim. Alasannya karena para dokter ketika status PPPK tidak bisa melanjutkan sekolah.
Direktur Utama Rumah Sakit Lombok Timur (RSLT) Labuhan Haji ini menyebut, ada aturan yang menyatakan bagi tenaga PPPK khususnya dokter belum diperbolehkan jika ingin melanjutkan sekolah.
"Alasan tidak mau ikut seleksi karena khawatir tidak bisa melanjutkan sekolah spesialis," jelasnya.