Sekretaris KPA Provinsi NTB Suhermanto. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Sementara itu, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi NTB menyebutkan estimasi kasus HIV/AIDS di NTB sebanyak 5.927 kasus. Namun sejak 2001 sampai Juli 2023, jumlah kasus yang ditemukan baru sebanyak 53,88 persen atau 3.193 kasus.
Sekretaris KPA Provinsi NTB Suhermanto mengatakan ribuan kasus HIV/AIDS belum terbongkar. Penderita HIV/AIDS masih banyak yang masih berkeliaran. Hal inilah yang dikhawatirkan akan menularkan kepada orang lain.
Berdasarkan pekerjaan, ibu rumah tangga (IRT) menjadi penderita HIV/AIDS terbanyak kedua di NTB setelah karyawan. Menurut Suhermanto, mantan TKI NTB yang baru pulang dari luar negeri disinyalir membawa virus HIV karena 'jajan sembarangan' di luar negeri.
Untuk itulah, pihaknya mengupayakan ada tempat khusus untuk melakukan skrining terhadap TKI yang baru pulang dari luar negeri di Bandara Internasional Lombok.
"Kita mencari jalan supaya itu terwujud. Kendalanya karena ini melibatkan banyak instansi, sehingga itu belum bisa klop. Karena IRT yang penderita HIV terbanyak kedua. Suami jajan di luar negeri. Begitu pulang, membawa virus HIV, istri menjadi tertular," katanya.