Ilustrasi anak-anak (IDN Times/Dwifantya Aquina)
Hiperaktif merupakan perilaku menyimpang yang dapat mengganggu pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah. Siswa yang mengalami perilaku hiperaktif ditandai dengan kurang perhatian, mudah teralih perhatian, emosi yang meledak-ledak serta aktivitas yang berlebihan.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, ada 8 cara yang dapat dilakukan pihak sekolah dalam mendidik anak hiperkatif.
1. Perbanyak memahami anak. Anak hiperaktif cenderung sulit bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Hal tersebut dikarenakan anak hiperaktif sulit untuk dikendalikan emosinya. Guru harus sabar menangani anak hiperaktif. Anak hiperaktif merupakan tipe anak yang tidak suka dipaksa, hal tersebut bisa membuat mereka takut dan menjauh. Memberikan waktu untuk bersenang-senang kepada anak hiperaktif sementara waktu adalah kuncinya, yang penting tidak mengganggu teman lainnya yang sedang belajar.
2. Posisikan tempat duduk anak hiperaktif di depan. Hal tersebut menguntungkan bagi guru, karena dapat lebih mudah dalam memperhatikan dan mengontrol anak hiperaktif.
3. Menarik perhatian dengan bermain. Dalam kegiatan pembelajaran, guru dapat membuat variasi metode pengajaran dengan permainan, kegiatan yang menyenangkan seperti menggambar dan mewarnai.
4. Diskusi kelompok
Tujuan utama mereka sekolah adalah salah satunya bersosialisasi dan berkomunikasi, kegiatan diskusi ini cocok untuk meningkatkan kemampuan tersebut.
5. Latih kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan hal penting dalam kehidupan. Disiplinkan anak hiperaktif dengan masuk kelas tepat waktu, mengerjakan tugas, menaati perintah guru, dan lain-lain. Pengajaran disiplin ini harus diajarkan secara perlahan kepada anak hiperaktif.
6. Ajak bicara
Anak hiperaktif perlu diberi kesempatan untuk berbicara. Dalam kegiatan pembelajaran guru dapat memberikan kesempatan kepada mereka bercerita pengalaman di depan kelas, mendengarkan dan menghargai pernyataan yang disampaikan.
7. Memberikan hadiah
Pemberian hadiah merupakan sebuah penghargaan bagi anak hiperaktif. Pemberian hadiah dapat membangkitkan semangat untuk berprestasi. Hadiah yang diberikan tidak harus mahal. Hadiah tersebut dapat berupa ucapan verbal dari guru.
8. Hindari membandingkan anak
Kegiatan membanding-bandingkan tidak disukai oleh anak hiperaktif maupun normal. Hal tersebut dapat membuat rendah diri, minder, dan malas belajar. Usahakan menghargai hasil karya mereka meskipun tidak sesuai standar yang sudah ditentukan.