Pemandangan KEK Mandalika dari Bukit Pantai Seger (IDN Times/Muhammad Nasir)
Ia mengatakan sektor pariwisata akan sulit bergerak jika harga tiket melambung tinggi. Percuma pemerintah banyak melakukan promosi jika menjualnya susah karena harga tiket yang tinggi.
"Percuma branding-branding saja tapi gak ada wisatawan yang datang. Percuma promosi tetapi gak bisa dijual. Sekarang kita waktunya menjual. Akses ke Lombok agar lebih mudah dan murah," katanya.
Saat pandemik Covid-19, harga tiket pesawat dijual dengan harga normal dengan syarat tes PCR atau antigen. Sekarang, persyaratan itu dihilangkan tetapi harga tiket gila-gilaan.
"Di sisi lain mau pariwisata bangkit. Tetapi di lain pihak harga tiket tinggi. Sehingga kita minta ditinjau ulang harga tiket itu. Apalagi daerah pariwisata seperti Lombok. Harusnya ada kebijakan khusus," ujar Dewantoro.
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB Yusron Hadi mengatakan harga tiket pesawat ke Lombok memang cukup tinggi. Apalagi saat gelaran MXGP Samota pada 24 - 26 Juni 2022.
"Saya kira harus ditambah flight. Semakin banyak flight yang terbang ke Lombok, insyaallah harga tiket bisa ditekan," katanya.
Pemprov NTB menargetkan angka kunjungan wisatawan tahun 2022 sebanyak 2,5 juta orang. Target angka kunjungan ini merupakan revisi dari target sebelumnya di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) NTB 2019-2023 yang ditetapkan sebesar 4,650 juta orang.
Dari target kunjungan wisatawan sebanyak 2,5 juta orang sebanyak 1,5 juta wisatawan domestik. Sedangkan sisanya 1 juta orang merupakan target kunjungan wisatawan mancanegara.