Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pupuk subsidi. (Dok. Kementan)

Bima, IDN Times - Warga Kecamatan Parado Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) keluhkan harga pupuk subsidi yang merangkak naik. Pupuk jenis urea tersebut, dibanderol dengan harga Rp150 ribu pada tingkat pengecer. Sehingga sangat memberatkan para petani.

Salahs atu warga Parado, Irwansyah mengaku selain harga naik, pupuk urea subsidi di wilayah terpencil tersebut juga langka. Kelangkaan ini diduga sengaja dijual oleh pengecer dengan harga tinggi pada warga di luar kelompok tani setempat.

1. Pupuk subsidi dibanderol di atas harga HET

Ilustrasi menerima uang tunai. (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Irwansyah mengatakan bahwa kenaikan harga pupuk subsidi meresahkan petani. Betapa tidak, untuk satu sak dibanderol dengan harga Rp150 ribu. Besaran angka tersebut melambung tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditentukan pemerintah.

"Kalau sesuai HET per sak hanya Rp112.500. Sementara harga yang dipatok pengecer saat ini, Rp150 ribu per sak. Harga itu sudah jelas merugikan kami," keluhnya, Senin (17/10/2022).

2. Berdalih biaya administrasi hingga ongkos buruh

Editorial Team

Tonton lebih seru di