Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi cabai yang dijual di pasar (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Harga cabai di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada awal Februari 2025 menembus Rp200 ribu per kilogram (Kg). Kepala Dinas Perdagangan NTB Baiq Nelly Yuniarti menjelaskan telah dilakukan upaya untuk mengantisipasi melonjaknya harga cabai dengan melakukan penanaman beberapa bulan sebelumnya.

Akibat curah hujan yang tinggi dalam beberapa bulan terakhir menyebabkan panen mundur. Masyarakat diminta mengurangi penggunaan cabai sebagai bahan bumbu dapur.

"Kondisi cabai yang mahal ini bukan hanya di NTB, banyak daerah atau provinsi lain juga mengalami. Jadi daerah-daerah yang saat ini surplus itu rebutan kita," kata Nelly dikonfirmasi usai rapat koordinasi penanganan inflasi di Kantor Gubernur NTB, Selasa (4/3/2025).

1. Datangkan 5 ton cabai dari Pulau Jawa

Kepala Dinas Perdagangan NTB Baiq Nelly Yuniarti. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Untuk menekan melonjaknya harga cabai di NTB, telah didatangkan 5 ton cabai dari Pulau Jawa. Cabai tersebut disebar ke pasar-pasar yang ada di NTB. Cabai itu dijual dengan harga Rp165 ribu per Kg. Namun, kata Nelly, harga cabai lokal NTB mendekati angka Rp200 ribu per Kg.

"Perbedaan harga ini karena selera konsumen. Artinya konsumen sudah ada pilihan cabai yang lebih murah," terangnya.

Dia menjelaskan sebenarnya NTB merupakan daerah penghasil cabai. Tetapi karena kondisi cuaca ekstrem seperti curah hujan yang cukup tinggi berpengaruh terhadap produksi cabai di NTB.

Sehingga sudah waktunya NTB memulai memikirkan budidaya cabai menggunakan teknologi pertanian.

2. Segera lakukan operasi pasar

Ilustrasi cabai. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Nelly menjelaskan bahwa luas panen cabai di NTB sebenarnya bertambah namun produksinya turun akibat cuaca. Pemprov NTB merencanakan operasi pasar cabai berkoordinasi dengan Bank Indonesia yang punya petani binaan cabai.

Dia mengatakan beberapa hari lalu pernah dilakukan operasi pasar cabai di Kota Mataram. Dengan operasi pasar, diharapkan harga cabai di NTB segera normal. Dia menyebut harga cabai yang menembus Rp200 ribu per Kg merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.

"Betul, ini memecahkan rekor. Dalam lima tahun terakhir, tahun ini yang tertinggi harga cabai," tandas Nelly.

3. Produksi dan konsumsi cabai di NTB

Kepala Distanbun NTB Muhammad Taufieq Hidayat. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB Muhammad Taufieq Hidayat menyebutkan luas panen cabai pada Januari 2025 sebanyak 2.000 hektare. Dengan potensi produksi sebanyak 10.000 ton per minggu.

Sementara konsumsi cabai di NTB, sebut Taufieq sekitar 1,5-2 persen dari produksi atau 200 ton per minggu. Sisanya, kata Taufieq, kemungkinan dikirim ke luar daerah karena harganya yang menjanjikan.

"Karena terdeteksi, tanggal 28 Februari harga cabai di NTB masih Rp98 ribu per Kg. Tapi di luar daerah harganya sudah di atas Rp100 ribu. Artinya kalau biaya pengiriman hanya Rp10 ribu, orang mengirim ke luar daerah," terangnya.

Editorial Team