Pedagang beras di Kota Bima, Muhammad Riski mengatakan dalam beberapa bulan terkahir harga beras memang merangkak naik. Untuk kualitas beras premium misalnya, dari harga Rp12 ribu kemudian naik menjadi Rp18 ribu per kilogram.
"Seingat saya harga beras mulai naik mulai pertengahan tahun 2023 lalu, kemudian terus naik sampai sekarang. Selama ini gak ada turun-turunnya," katanya saat ditemui di Pasar Lama Paruga, Kota Bima.
Menurut dia, lonjakan harga beras tahun ini cukup signifikan di Kota Bima. Berbeda dengan beberapa tahun lalu, kalau pun ada kenaikan, hanya sampai pada Rp14 ribu saja.
"Gak sampai naik kaya gini tahun sebelum-sebelumnya," jelasnya.
Sementara itu, salah seorang warga yang membeli beras bernama Wahyuni Jamaludin mengatakan harga beras di pasaran saat ini cukup tinggi. Akibatnya, ia harus mengurangi jumlah beli setiap datang ke Pasar Lama Paruga.
"Lagi mahal gini, hanya berani beli 2 hingga 5 kilogram. Beda dengan yang dulu saat harga murah, kita beli sampai puluhan kilogram," terangnya.
Kenaikan harga beras tersebut membuat Wahyuni terpaksa harus mengurangi porsi makan bersama keluarga. Kemudian ekstra hati-hati saat memasak, karena jangan sampai beras yang dimasak berlebihan dan akhirnya basi.
"Perlu hati-hati saat harga mahal begini, jangan sampai kita masak banyak lebihnya sehingga nasi banyak sisa dan basi," pungkas ibu rumah tangga dari Kelurahan Melayu ini.