Danau Segara Anak dan Gunung Barujari. (instagram.com/exploredolan.id)
Ibu Hanun, Retta Meditaria mengungkapkan anaknya sejak kecil suka pada alam dan outdoor activity. Dikatakan, tidak ada persiapan khusus yang dilakukan sebelum melakukan pendakian ke Gunung Rinjani. Namun, sejak awal 2023, sudah ada rencana untuk mendaki Gunung Rinjani.
"Kita putuskan di awal tahun naik Gunung Rinjani, kita mulai cari guide yang bisa bantu. Kita cari-cari di YouTube seperti apa medannya. Kita latihan kayak bisa seperti lari pagi, berenang. Kebetulan Hanun juga suka main basket, olahraga biasa, gak ada persiapan khusus," tutur Retta.
Persiapan mendaki Rinjani baru sekitar bulan April 2023. Karena pendakian Gunung Rinjani baru dibuka pada bulan April setelah sejak Januari sampai Maret ditutup untuk pendakian.
"Kita masuknya dari jalur pendakian Sembalun," terangnya.
Retta mengatakan Rinjani merupakan gunung yang indah dan menjadi magnet wisatawan domestik dan mancanegara. Tetapi memang persoalan sampah masih menjadi persoalan yang menjadi PR bersama, baik pengelola maupun pendaki.
Menurutnya, perlu ada proses checking yang ketat kepada semua pendaki sebelum naik ke Gunung Rinjani. Baik sebelum mendaki maupun setelah mendaki. Pemeriksaan barang bawaan pendaki perlu dilakukan pengecekan ketat sebelum mendaki.
"Antara barang yang kita bawa naik dan ketika turun harus benar-benar dicek. Harus ada petugas juga yang mengontrol di atas. Memang harus lebih galak karena di Indonesia masih kurang kesadaran kita soal sampah," ujarnya.
Dari sisi guide, Retta mengatakan edukasi yang diberikan sudah luar biasa. Bahkan ketika ada sampah dari pendaki lain yang dibuang sembarangan, dipungut oleh guide sebagai bentuk tanggung jawab menjaga Gunung Rinjani dari persoalan sampah.