Para pendaki camping di pinggir Danau Segara Anak Gunung Rinjani Lombok NTB. (IDN Times/Istimewa)
Yarman menjelaskan vegetasi yang terbakar berupa semak belukar dan rumput-rumputan. Sehingga potensi kebakaran di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani cukup tinggi. Apalagi sekarang musim kemarau dan angin kencang.
Pada bulan Oktober hingga Desember, kata Yarman, aktivitas pendakian di Gunung Rinjani cukup tinggi. Meskipun kuota pendakian tidak full, namun biasanya menjelang akhir tahun, pengunjung meningkat.
"Cukup tinggi juga pengunjung pada bulan Oktober, November dan Desember. Tapi tidak full sekali, namun masih ada slot (kuota)," terangnya.
Sebagaimana diketahui, ada enam jalur pendakian menuju Gunung Rinjani. Antara lain Jalur Pendakian Senaru dengan rute Jebak Gawah Senaru-Pelawangan Senaru-Danau Segara Anak-Jalur Pendakian Senaru/Torean dengan kuota maksimal 150 pengunjung per hari.
Kemudian Jalur Pendakian Sembalun dengan rute Pintu Masuk Jalur Pendakian Sembalun-Pelawangan Sembalun-Puncak Gunung Rinjani/Danau Segara Anak-Jalur Pendakian Sembalun/Torean/Senaru dengan kuota maksimal 150 pengunjung per hari.
Selanjutnya, Jalur Pendakian Torean dengan rute Pintu Masuk Jalur Pendakian Torean-Pelawangan-Puncak Gunung Rinjani/Danau Segara Anak-Jalur Pendakian Torean/Senaru dengan kuota maksimal 100 pengunjung per hari. Selain itu, Jalur Pendakian Aik Berik dengan rute Jebak Gawah Aik Berik - Pelawangan Aik Berik dengan kuota maksimal 100 orang pengunjung per hari.
Kemudian Jalur Pendakian Timbanuh dengan rute Pintu Masuk Jalur Pendakian Timbanuh - Pelawangan Timbanuh dengan kuota maksimal 100 orang pengunjung per hari. Serta Jalur Pendakian Tete Batu : Pintu Masuk Jalur Pendakian Tete Batu - Pelawangan Tete Batu dengan kuota maksimal 100 orang pengunjung per hari.