Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Lagi, Semburkan Awan Panas dan Hujan Abu

- Warga resah dengan letusan gunung
- Status Gunung Lewotobi Laki-laki naik menjadi level AWAS
- Masyarakat diimbau untuk menjauhi radius erupsi dan waspada banjir lahar
Kupang, IDN Times - Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami erupsi dengan semburan abu 10 ribu meter di atas puncak kawah. Erupsi ini terjadi pada pukul 17:35 WITA, Selasa (17/6/2025).
Semburan abu ini terlihat jelas dari Kota Larantuka di Kabupaten Flores Timur, Kota Maumere di Kabupaten Sikka, dan Lewoleba di Kabupaten Lembata. Beberapa warga di Pulau Timor, tepatnya di Kupang dan Kabupaten Kupang juga dapat menyaksikan semburan abu gunung ini.
"Erupsi ini terjadi ke segala arah disertai awan panas. Erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api, Yohanes Kolli Sorywutun.
1. Warga semakin resah

Christian, seorang warga Maumere menyebut abu dari letusan gunung tampak mengerikan karena sebelumnya tak pernah terlihat hingga ke kota mereka. Saat ini abu dan pasir sudah menyebar hingga ke Maumere.
"Baru kali ini letusan terlihat sampai kota Maumere begini. Abu dan pasir sudah mulai penuh ke Maumere," ungkap pria tersebut.
Beberapa warga juga mengirim gambar dan video mengenai kondisi serupa via media sosial dan grup WhatsApp. Beberapa warga juga mengomentari penampakan erupsi tersebut termasuk dari Lembata dan Larantuka.
"Kilatnya ngeri sekali tampak dari Larantuka," sebut Adam Bethan, salah seorang warga di sana.
2. Naik status awas

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, dalam rilisnya resmi menaikkan status gunung di Flores Timur ini dari SIAGA (Level III) menjadi AWAS (Level IV) pada hari ini.
Peningkatan ini berdasarkan tingkat aktivitas. Rata-rata per hari hanya 8-10 kejadian gempa vulkanik dalam menjadi 50 kejadian hanya dalam kurun waktu 2 jam.
Ia juga menyebut terdapat anomali yang menandakan adanya tekanan dari dalam tubuh gunung api ini yang dapat berpotensi menjadi erupsi.
3. Jauhi Gunung Lewotobi Laki-laki

Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 7 kilometer (km) dan sektoral barat daya-timur laut 8 km dari pusat erupsi.
"Serta tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah. Masyarakat juga diminta untuk tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya," tegasnya.
Selain itu, masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana agar mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan lebat. Khususnya pada daerah aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki, seperti di Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen.
"Warga yang terdampak hujan abu dianjurkan menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi saluran pernapasan," tukasnya.