Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Gubernur NTB Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir Kota Mataram

IMG_20250708_131256_880.jpg
Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal menerima bantuan pinjaman alat berat dari Direktur Operasi ITDC Troy Warokka untuk mempercepat penanganan dampak banjir di Kota Mataram, Selasa (8/7/2025). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal menetapkan status tanggap darurat bencana banjir Kota Mataram. Status tanggap darurat banjir Kota Mataram ditetapkan selama 10 hari ke depan mulai 7 - 16 Juli 2025.

"Kenapa diperlukan penetapan kondisi darurat ini? Agar kolaborasi itu tidak terbatas di Kota Mataram. Karena Kota Mataram ini adalah wajahnya NTB, ibukota Provinsi NTB. Maka kolaborasi se-NTB," jelas Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal usai menerima bantuan pinjaman alat berat dari PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) di Mataram, Selasa (8/7/2025).

1. Kerahkan seluruh OPD dan instansi vertikal bantu penanganan pascabanjir

IMG_20250708_125715_027.jpg
Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Iqbal menjelaskan bahwa masyarakat Kota Mataram tidak sendiri menghadapi bencana banjir. Bencana banjir yang terjadi di Kota Mataram pada Minggu malam (6/7/2025) dirasakan oleh masyarakat NTB. Untuk itu, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) termasuk instansi vertikal dikerahkan turun membantu masyarakat terdampak.

"Selain menetapkan kondisi darurat banjir Kota Mataram, kita juga sudah mendirikan posko utama di Kantor Gubernur. Sehingga semua pusat komunikasi kita lakukan di sini," tambahnya.

2. Tetapkan hari solidaritas kemanusiaan

IMG_20250707_121914_214.jpg
Jembatan tersumbat oleh sampah di wilayah Kekalik Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Eks Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) ini juga mengatakan bahwa dia menetapkan hari solidaritas kemanusiaan selama dua hari untuk korban banjir Kota Mataram. Seluruh ASN Kota Mataram dan Pemprov NTB dikerahkan untuk membantu penanganan dampak banjir mulai Selasa sampai Rabu.

"Artinya seluruh ASN Kota Mataram dan Pemprov NTB tidak harus ngantor. Tapi menggunakan waktunya untuk membantu masyarakat untuk menanggulangi dampak banjir," jelas Iqbal.

Semua organisasi perangkat daerah (OPD) di bawah koordinasi Asisten I Setda NTB dikerahkan membersihkan kantor-kantor pemerintahan yang masih terendam sisa-sisa banjir. Iqbal menyebut ada sekitar lima OPD Pemprov NTB di Jalan Majapahit Kota Mataram yang terkena dampak banjir.

"Sementara OPD di bawah Asisten II dan III, kita tugaskan ke Kota Mataram. Diperbantukan kemana saja sesuai arahan Wali Kota Mataram. Sehingga semua penanganan dampak banjir terkoordinasikan dengan baik," ujar Iqbal.

3. ITDC kerahkan alat berat bantu penanganan dampak banjir Kota Mataram

IMG_20250707_122316_727.jpg
Warga gotong-royong membersihkan lumpur akibat banjir yang menerjang Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sementara, Direktur Operasi ITDC Troy Warokka mengatakan bahwa bantuan pinjaman alat berat berupa satu unit excavator dan dua unit dump truk. Selain itu, ITDC juga memberikan bantuan makanan siap saji, selimut, dan lainnya untuk korban banjir di Kota Mataram.

"Kami memberikan bantuan yang sesuai dibutuhkan oleh Pemprov NTB. Bagaimana bantuan ini langsung bermanfaat untuk korban, dan daerah terdampak banjir," kata Troy.

Dia mengatakan bahwa sejumlah lokasi terdampak banjir masih banyak sampah. Dengan bantuan alat berat diharapkan Kota Mataram kembali bersih dan rapi. Apalagi, beberapa bulan lagi NTB kembali akan menjadi tuan rumah balapan internasional MotoGP 2025.

"Kami menyerahkan bantuan alat berat membersihkan dampak banjir di Kota Mataram. Alat berat ini mudah-mudahan mempercepat pembersihan sisa-sisa banjir. Supaya kegiatan ekonomi, pendidikan, segera normal," harapnya.

Bencana banjir yang cukup parah menerjang Kota Mataram pada Minggu malam (6/7/2025) akibat hujan deras sejak sore. Banjir menerjang enam kecamatan di Kota Mataram yaitu Sandubaya, Mataram, Cakranegara, Sekarbela, Selaparang, dan Ampenan. BPBD NTB mencatat jumlah masyarakat terdampak sebanyak 7.992 KK atau 31.947 jiwa. Satu warga meninggal dunia dan ratusan mengungsi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us