Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Jalan Bypass Mandalika. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) terpilih, Lalu Muhamad Iqbal, mengadakan serangkaian pertemuan dengan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dalam sepekan terakhir. Pada Jumat (13/12/2024), Iqbal bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, di Jakarta.

Pertemuan yang berlangsung hangat ini diadakan sembari menikmati santap siang. Selain memberikan ucapan selamat atas terpilihnya Iqbal, Airlangga turut membahas sejumlah agenda strategis untuk pembangunan di NTB, salah satunya rencana pembangunan jalan port to port yang menghubungkan Pelabuhan Lembar di Lombok Barat dengan Pelabuhan Kayangan di Lombok Timur, atau yang dikenal sebagai Jalan Bypass Lembar-Kayangan.

"Pak Menko memberikan dukungan penuh untuk rencana ini," ujar Iqbal usai pertemuan.

1. Bypass Lembar- Kayangan untuk meningkatkan konektivitas dan mobilitas

Gubernur NTB terpilih Lalu Muhamad Iqbal saat menemui Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Jumat (13/12/2024). (dok. Istimewa)

Iqbal menjelaskan bahwa proyek tersebut bertujuan meningkatkan konektivitas dan mobilitas barang maupun penumpang di NTB. Sebagai langkah awal, Pemprov NTB telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,5 miliar pada APBD 2024 untuk melakukan pra-studi kelayakan atau feasibility study (FS) proyek tersebut di jalur selatan Pulau Lombok.

Sementara itu, Sekretaris Daerah NTB, Lalu Gita Ariadi, menambahkan bahwa proyek Bypass Lembar-Kayangan sebenarnya telah terbangun hingga 50 persen. Ia mengusulkan agar jalan bypass yang sudah tersambung dari Bandara Internasional Lombok (BIL) hingga Kota Mataram dapat dilanjutkan ke Pelabuhan Kayangan di Lombok Timur.

"Sebagian besar infrastruktur sudah ada. Tinggal melanjutkan dari bypass Mandalika di Desa Pengengat, Lombok Tengah, menuju timur hingga Pelabuhan Kayangan," jelasnya.

Pilihan jalur selatan dianggap lebih strategis karena tidak akan banyak mengganggu lahan pertanian subur di jalur utara. Wilayah selatan Pulau Lombok didominasi oleh lahan pertanian marjinal, sehingga dampak alih fungsi lahan dapat diminimalkan.

Kajian sebelumnya oleh Bappeda NTB bersama konsultan menyebutkan, volume capacity ratio (VCR) di jalur Lembar-Kayangan saat ini telah mencapai 0,6 - 0,8, dengan waktu tempuh mencapai tiga jam. Pembangunan bypass ini diperkirakan membutuhkan anggaran hingga Rp4,7 triliun berdasarkan pra-FS yang dilakukan pada 2016.

2. Bangun KEK Perikanan dan Pariwisata

Editorial Team

Tonton lebih seru di