Gubenur NTB Dr H Zulkieflimansyah ingatkan kepala OPD siap sambut MotoGP di sirkuit MotoGP Mandalika Lombok/dok. Humas Pemprov NTB
Zul mengaku kebanyakan orang-orang yang memiliki beberapa properti di area Sirkuit Mandalika itu usianya jauh lebih muda dari dirinya yang baru beranjak 49 tahun. Bahkan pemiliknya itu ada yang di bawah 20 tahun.
“Tapi rata-rata lebih dari 30 tahun,” katanya.
Zul juga menjelaskan semua pemilik properti di area Sirkuit Mandalika itu tidak lagi memperbincangkan uang dengan nilai puluhan miliar tapi sudah ratusan miliar. Bahkan ada proyek bernilai triliunan rupiah.
Lebih menyakitkan lagi, lanjut Zul, orang-orang muda yang memiliki properti dan tanah di Mandalika itu bukan dengan menggunakan uang mereka sendiri, melainkan menggunakan instrumen pasar modal capital market.
“Menggunakan instrument pasar uang dalam sistem kapitalisme global,” tutur Zul.
Dia mengaku, khusus masyarakat NTB sendiri, jangankan memiliki ratusan miliar, memikirkan uang ratusan miliar itu saja tidak berani.
“Paling berhutang ke Bank NTB Syariah, paling tinggi Rp10 juta. Memikirkan punya properti ratusan miliar bahkan punya projek besar bernilai triliunan rupiah belum ada dalam benak kita,” katanya.
Namun pada intinya, Zul mengakui keberadaan Sirkuit Mandalika adalah sejarah baru bagi masyarakat NTB.
“Saya sering mengatakan perjalanan panjang harus berani dengan mengayunkan langkah pertama. Kita ingin menegaskan, bahwa kalau orang lain bisa mestinya benak kita, alam bawah sadar kita, diajak untuk merasa mampu memiliki properti bahkan memikirkan dengan besar mandalika Lombok NTB bahkan Indonesia di masa yang akan datang,” pungkas Zul.