Gua Peninggalan Jepang di Lombok Dipugar Investor Swedia

Mataram, IDN Times - Investor asal Swedia, PT Eco Solutions Lombok (ESL) segera memugar sekitar tujuh gua peninggalan Jepang di Pantai Pink, Tanjung Ringgit, Desa Sekaroh, Kecamatan Jerowaru Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kondisi gua tempat persembunyian tentara Jepang tahun 1829-1909 itu memang terbengkalai.
Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB Wahyu Hidayat mengatakan, PT ESL sudah melakukan prosesi groundbreaking investasi di Pantai Pink, Selasa (28/11/2023). Investasi perusahaan asal Swedia ini sempat tertahan dalam 10 tahun terakhir.
Mereka nantinya akan membangun resor mewah sekaligus memugar cagar budaya gua Jepang.
"Jadi mereka bukan hanya membuka lahan tetapi menyelamatkan cagar budaya atau gua peninggalan Jepang yang ada di lokasi," kata Wahyu dikonfirmasi di Mataram, Selasa (28/11/2023).
1. Ajukan izin ke Pemda Lombok Timur
Wahyu mengungkapkan, PT ESL sudah mengajukan permohonan ke Penjabat Bupati Lombok Timur terkait pemugaran gua peninggalan Jepang tersebut.
Mereka mengajukan permohonan pemugaran gua peninggalan tentara Jepang itu di bawah penanganan dan perawatan PT ESL.
"Jadi mereka juga berkontribusi menyelamatkan cagar budaya yang ada di lokasi. Nantinya, cagar budaya yang ada di sana direvitalisasi," terang Wahyu.
Wahyu menambahkan pemugaran gua Jepang di Pantai Pink akan menambah spot wisata di sana. Sehingga diharapkan kawasan Pantai Pink semakin ramai dikunjungi wisatawan.
"Ini salah satu spot wisata yang mendukung investasi di sana. Sambil liburan melihat cagar budaya di sana. Jadi bukan saja mereka membangun resor," tambah Wahyu.