Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Jemaah calon haji NTB kloter 3 asal Lombok Barat keluar gedung Asrama Haji gara-gara gempa yang mengguncang Pulau Lombok, Selasa sore (14/5/2024). (IDN Times/Muhammad Nasir)
Jemaah calon haji NTB kloter 3 asal Lombok Barat keluar gedung Asrama Haji gara-gara gempa yang mengguncang Pulau Lombok, Selasa sore (14/5/2024). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Gempa bumi magnitudo 5,5 mengguncang Pulau Lombok, Selasa (14/5/2024) pukul 16.11.10 WITA. Berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa tersebut memiliki parameter update dengan magnitudo 5,2.

Akibat gempa bumi tersebut, jemaah calon haji (JCH) kloter 3 Embarkasi Lombok asal Kabupaten Lombok Barat, panik berhamburan keluar dari Gedung Arofah Asrama Haji NTB sambil membawa koper.

Hingga pukul 17.30 WITA, sejumlah jemaah calon haji belum berani masuk ke dalam Asrama Haji karena takut gempa susulan. Namun setelah itu, jemaah calon haji kembali ke dalam ruangan.

1. Berhamburan keluar Asrama Haji

Jemaah calon haji NTB yang berhamburan keluar Asrama Haji karena gempa. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Salah seorang jemaah calon haji asal Gunungsari Lombok Barat, Sapoan mengaku kaget dengan getaran gempa yang terjadi. Ia turun dari lantai 2 Gedung Arofah Asrama Haji NTB bersama jemaah lainnya yang panik.

Sapoan mengatakan ia hanya membawa handphone (HP), tak sempat membawa kopernya turun seperti jemaah lainnya. Ia langsung mencari istrinya yang berada di gedung lain Asrama Haji NTB.

"Barang-barang masih di atas. Cuma bawa HP saja, gak sempat bawa barang-barang turun. Mudah-mudahan gak terjadi lagi gempa," harapnya

Jemaah lainnya asal Desa Gelangsar Kecamatan Gunungsari Lombok Barat Abdurrahman mengaku tidak panik. Ia mengatakan sudah terbiasa dengan gempa seperti itu. Namun, jemaah lainnya banyak keluar dari lantai dua dan lantai tiga.

"Kalau saya sudah terbiasa. Saya di lantai dua. Sempat menenangkan jemaah yang lain," tutur Abdurrahman.

2. Pusat gempa di Selat Lombok

google

Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi menjelaskan gempa yang terjadi memiliki parameter update dengan magnitudo M5,2. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,46° LS ; 116,05° BT, atau tepatnya berlokasi di Selat Lombok, Lombok Barat, NTB pada kedalaman 16 kilometer.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar naik utara Lombok (Lombok back arc thrusting). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault ).

3. Getaran gempa dirasakan hingga Bali

Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Ardhi mengatakan gempa dirasakan di Kota Mataram, Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, Sumbawa Barat, Sumbawa. Kemudian Badung, Denpasar, Karangasem, Bangli dengan skala intensitas III MMI.

Selanjutnya, getaran gempa juga terasa di daerah Tabanan Bali dengan skala intensitas II MMI. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 15.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kemudian menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Serta memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.

Editorial Team