Gedung SRMA 38 Lotim (IDN Times/Ruhaili)
Kepala Dinas Sosial Lotim, Suroto mengatakan 125 orang siswa SRMA 38 Lotim, semuanya berasal dari Lotim, itu diambil dari keluarga miskin ekstrem. Dijelaskan Suroto, sebenarnya total jumlah calon siswa dari keluarga miskin ekstrem di Lotim sebanyak 179 orang. Dan yang mendaftar untuk masuk SRMA sebanyak 162 orang, tetapi karena keterbatasan kouta, yang diterima hanya 125 orang.
"Seleksi dilakukan dengan cara melihat kategori kemiskinannya. Siswa yang lulus yaitu keluarga yang masuk Desil 1, itu pun yang dilihat kembali kondisi rumah, listrik dan lainnya, itu yang menjadi pertimbangan," jelasnya.
Suroto mengatakan bahwa 125 telah dilakukan tes kesehatan oleh pihak Dinas Kesehatan Lotim. Tetapi tes kesehatan bukan untuk melakukan seleksi untuk lolos atau tidaknya masuk sekolah, tetapi untuk mengetahui kondisi kesehatan calon siswa Apakah ada yang mengidap penyakit menular atau tidak.
"Jika ada yang tidak sehat, maka akan diobati dulu, baru kembali masuk ke sekolah untuk belajar. Selain itu untuk mastikan status kesehatan dan mengetahui data kesehatan mereka," pungkasnya.