Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20250715_110209.jpg
Gedung SRMA 38 Lotim, memanfaatkan bekas gedung Akper (IDN Times/Ruhaili)

Intinya sih...

  • Siswa SRMA 38 Lotim belajar dari rumah karena gedung sekolah masih dalam tahap renovasi

  • Progress renovasi gedung sekolah mencapai 70 persen, dengan fokus pada laboratorium, ruang makan, asrama, dan pergantian Mekanikal Elektrikal Pelambing (MEP).

  • 125 siswa berasal dari keluarga miskin ekstrem di Lotim, yang telah menjalani tes kesehatan oleh Dinas Kesehatan untuk memastikan kondisi kesehatan mereka.

Lombok Timur, IDN Times - Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 38 Lombok Timur (Lotim) masih belum aktif melakukan kegiatan belajar mengajar di ruang kelas. Hal itu karena gedung sekolah masih dalam proses renovasi dan pembangunan fasilitas pendukung.

Gedung sekolah SRMA memanfaatkan gedung bekas Akademi Keperawatan yang terbengkalai di Desa Sakra Kecamatan Sakra Lotim. Saat ini, semua siswa yang sudah resmi diterima belum bisa belajar di sekolah karena gedung belum siap digunakan.

1. Belajar dari rumah

Pekerja proyek melakukan renovasi Gedung SRMA 38 Lotim (IDN Times/Ruhaili)

Kepala Sekolah SRMA 38 Lotim Ahmad Afandi mengatakan, jumlah siswa sebanyak 125 orang yang terbagi dalam lima rombongan belajar (Rombel). Siswa berasal dari anak-anak kurang mampu dengan kategori keluarga miskin ekstrem dan sangat miskin.

Dijelaskan Afandi, pihaknya telah melakukan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) terhadap seluruh siswa. Setelah itu proses belajar mengajar tidak dilakukan di dalam kelas, tetapi masih belajar dari rumah. Hal itu dikarenakan gedung sekolah masih dalam tahap renovasi.

Untuk tenaga pendidik diambil dari dinas sosial, sedangkan guru dilakukan rekrutmen oleh Kementerian Pendidikan. Fasilitas yang ada sangat lengkap, mulai dari ruang belajar, dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang seperti laboratorium bahasa, komputer, kimia dan fasilitas lainnya. Bahkan seragam ada 8 jenis dan telah di dropkan dari pusat.

"Kita masuk kategori 1 B, masih belajar dari rumah, sambil menunggu proses renovasi. Insya Allah awal Agustus sudah launching secara Nasional, dan langsung aktif belajar di dalam kelas," ujar Afandi.

2. Progress renovasi 70 persen

Kontraktor proyek renovasi SRMA 38 Lotim (IDN Times/Ruhaili)

Kontraktor Nindia Karya Mujahar mengatakan, progres renovasi gedung sekolah SRMA 38 Lotim telah mencapai 70 persen. Gedung sekolah memanfaatkan bangunan yang sudah ada, hanya melakukan renovasi untuk melengkapi fasilitas penunjang.

"Yang kita renovasi saat ini yaitu laboratorium dan ruang makan, untuk asrama hanya ganti kramik," ucapnya.

Renovasi lain yang dilakukan yaitu pergantian Mekanikal Elektrikal Pelambing (MEP).

"Kontrak kita 45 hari kerja, kita targetkan tuntas tepat waktu, atau tuntas lebih awal jika tidak ada kendala," ujarnya.

3. Siswa berasal dari warga Lotim yang miskin ekstrem

Gedung SRMA 38 Lotim (IDN Times/Ruhaili)

Kepala Dinas Sosial Lotim, Suroto mengatakan 125 orang siswa SRMA 38 Lotim, semuanya berasal dari Lotim, itu diambil dari keluarga miskin ekstrem. Dijelaskan Suroto, sebenarnya total jumlah calon siswa dari keluarga miskin ekstrem di Lotim sebanyak 179 orang. Dan yang mendaftar untuk masuk SRMA sebanyak 162 orang, tetapi karena keterbatasan kouta, yang diterima hanya 125 orang.

"Seleksi dilakukan dengan cara melihat kategori kemiskinannya. Siswa yang lulus yaitu keluarga yang masuk Desil 1, itu pun yang dilihat kembali kondisi rumah, listrik dan lainnya, itu yang menjadi pertimbangan," jelasnya.

Suroto mengatakan bahwa 125 telah dilakukan tes kesehatan oleh pihak Dinas Kesehatan Lotim. Tetapi tes kesehatan bukan untuk melakukan seleksi untuk lolos atau tidaknya masuk sekolah, tetapi untuk mengetahui kondisi kesehatan calon siswa Apakah ada yang mengidap penyakit menular atau tidak.

"Jika ada yang tidak sehat, maka akan diobati dulu, baru kembali masuk ke sekolah untuk belajar. Selain itu untuk mastikan status kesehatan dan mengetahui data kesehatan mereka," pungkasnya.

Editorial Team