Sejak 10 hari tak kunjung pulang, ujar Syarifuddin, orang tua terduga pelaku yang merupakan rekan korban menelepon kepada bibi korban bahwa korban berada di rumah rekannya yang merupakan siswa MTs Swasta di Kecamatan Sape. Ibu terduga pelaku pun mengantar korban pulang pada Sabtu (29/1/2022).
"Diantar oleh orang tua terduga pelaku. Awalnya seperti tidak apa-apa. Tapi korban ini jadi murung, diam dan pandangan kosong setelah dibawa pulang oleh orang tua terduga pelaku," cerita Syarifuddin.
Pada Selasa 1 Februari 2022, korban pun akhirnya buka suara. Setelah tidak mau makan dan seperti orang hilang ingatan, korban bercerita kepada ibunya bahwa ia telah disekap oleh rekan korban selama 10 hari di sebuah rumah kosong milik terduga pelaku.
"Setelah ibunya bilang kalau korban tidak mau cerita, maka ibunya akan ditangkap polisi. Barulah korban bercerita kalau dia disekap teman laki-lakinya di sebuah rumah kosong," ujar Syarifuddin.
Sebelumnya, ujar Syarifuddin, pihak sekolah sempat ikut mencari tahu keberadaan korban. Orang tua korban pun mengaku bahwa korban tidak pernah pulang sejak berangkat sekolah tanggal 18 Januari 2022.
"Korban ini disekap dan tidak dikasih makan, hanya dikasih minum oleh rekan korban. Kami pun keberatan," katanya.