Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Lotim, drh. Hulutatang (IDN Times/Istimewa)
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lotim, drh. Hulutatang, mengatakan, berdasarkan kronologi kejadian dipastikan anjing yang menggigit tiga warga Terara tersebut tidak terinfeksi Rabies. Hal itu karena telah melewati periode kejadian 10 fase kritis anjing terinfeksi Rabies.
Perilaku agresif anjing, lanjutnya, bisa dipicu oleh beberapa faktor seperti kelaparan, stress pasca-melahirkan, atau merasa terganggu di daerah teritorialnya.
Selain itu, anjing ini disebutkan bersifat selektif dalam memilih korban yang digigit kebanyakan anak kecil usia 9 tahun ke bawah, itu pun kalau sendiri. Menurutnya, anjing cenderung berani menggigit perempuan dewasa, tetapi tidak pada laki-laki dewasa. Gigitan terjadi pada siang hari, kemungkinan karena anjing dalam kondisi lapar
"Kejadian sudah 10 hari, ini masuk dalam fase eksitasi (ganas) yang biasanya berlangsung 7-10 hari. Dari indikasi itu, justru kondisi anjing mungkin masih sehat. Setelah fase ini, baru masuk fase kelumpuhan atau kematian," terangnya.