Mataram, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis ekonomi provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada triwulan II 2025 terhadap triwulan II 2024 tumbuh negatif atau minus sebesar 0,82 persen years on years (y-on-y). Kepala BPS NTB Wahyudin menjelaskan dari sisi produksi, kontraksi terdalam terjadi pada lapangan usaha pertambangan dan penggalia sebesar 29,93 persen.
Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami kontraksi terdalam sebesar 40,02 persen. Kontraksi pertumbuhan ekonomi NTB pada triwulan II 2025 disebabkan oleh penurunan kinerja pada kategori pertambangan dan penggalian lainnya serta kategori administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib.
"Sementara itu, 15 kategori lainnya masih mencatatkan pertumbuhan yang positif, dengan peningkatan tertinggi terjadi pada kategori industri pengolahan," kata Wahyudin di Mataram, Selasa (5/8/2025).