Ekspor NTB Capai US$ 258,11 Juta, 97 Persen Barang Tambang

Mataram, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Nusa Tenggara Barat (NTB) pada bulan Januari 2023 sebesar US$ 258,11 juta. Ekspor NTB mengalami kenaikan sebesar 11,10 persen dibandingkan bulan Desember 2022.
Jika dibandingkan Bulan Januari 2022, nilai ekspor NTB mengalami kenaikan sebesar 3,45 persen. Dari nilai ekspor US$ 258,11 juta pada bulan Januari 2023, sebesar 97,27 persen ditopang sektor tambang, sedangkan sisanya ekspor non tambang.
1. Ekspor NTB bulan Januari sebagian besar ke Cina

Kepala BPS Provinsi NTB Wahyudin merincikan komoditas terbesar yang diekspor pada bulan Januari 2023 di NTB adalah barang galian atau tambang sebesar US$ 251.066.478 atau 97,27 persen. Sedangkan sisanya merupakan barang non tambang seperti gandum-ganduman sebesar US$ 3.788.950 atau 1,47 persen.
Kemudian perhiasan atau permata sebesar US$ 1.745.956 atau 0,68 persen, ikan dan udang sebesar US$ 785.310 atau 0,30 persen. Serta garam, belerang, dan kapur sebesar US$ 335.036 atau 0,13 persen.
"Nilai ekspor bulan Januari 2023 yang terbesar ditujukan ke Cina sebesar 55,38 persen, disusul Korea Selatan sebesar 28,36 persen kemudian Filipina yaitu sebesar 15,14 persen," sebut Wahyudin.
2. Nilai impor mencapai US$ 15,00 juta, sebagian besar bahan baku dan penolong untuk tambang AMNT

Sementara, kata Wahyudin, nilai impor NTB pada bulan Januari 2023 sebesar US$ 15 juta. Impor NTB mengalami penurunan sebesar 15,35 persen dibandingkan dengan impor pada bulan Desember 2022 yaitu sebesar US$ 17,72 juta.
Impor Bulan Januari 2023 berasal dari Jepang 58,66 persen, Amerika Serikat 29,16 persen, Malaysia 5,88 persen dan lainnya 6,30 persen. Sedangkan komoditas impor dengan nilai terbesar pada bulan Januari 2023 adalah karet dan barang dari karet 58,70 persen, mesin-mesin atau pesawat mekanik 18,97 persen, benda-benda dari besi dan baja 7,03 persen, serta bahan bakar mineral 5,90 persen.
"Pertama, sebagian besar impor untuk bahan baku dan penolong tujuannya ke Benete untuk kebutuhan tambang AMNT. Kedua, untuk barang modal," jelas Wahyudin.
3. Neraca perdagangan NTB surplus US$ 243,11 juta

Wahyudin menambahkan, neraca perdagangan NTB pada bulan Januari 2023 surplus sebesar US$ 243,11 juta. Neraca perdagangan NTB yang surplus merupakan selisih nilai ekspor dengan nilai impor.
Diungkapkan, neraca perdagangan NTB hampir setiap bulan mengalami surplus. Karena nilai ekspor lebih banyak daripada nilai impor. Pada bulan Desember 2022, neraca perdagangan NTB surplus sebesar US$ 214,60 juta. Sedangkan pada Januari 2022, neraca perdagangan NTB surplus sebesar US$ 233,38 juta.