Aktivitas pedagang di Pasar Kebon Roek Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Chandra menjelaskan ekonomi NTB triwulan III-2022 dibanding triwulan II-2022 (q-to-q) mengalami pertumbuhan sebesar 1,59 persen. Pertumbuhan terjadi pada 10 lapangan usaha sedangkan 7 lapangan usaha lainnya mengalami kontraksi.
Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah Industri Pengolahan sebesar 45,59 persen; Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 15,58 persen; dan Konstruksi sebesar 11,90 persen. Selanjutnya, lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum tumbuh 1,82 persen; Pertambangan dan Penggalian tumbuh 1,76 persen; dan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial tumbuh 1,68 persen.
Sedangkan, beberapa lapangan usaha lainnya yang terkontraksi yaitu Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 5,14 persen; Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 4,86 persen; dan Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 4,07 persen. Struktur PDRB NTB menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku Triwulan III-2022 tidak menunjukkan perubahan berarti.
Perekonomian NTB masih didominasi oleh Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 21,97 persen. Diikuti oleh Pertambangan dan Penggalian sebesar 19,70 persen, Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 13,50 persen; dan Konstruksi sebesar 9,21 persen.