Mataram, IDN Times - Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022 mencatat peningkatan ekspor bijih tembaga hingga 40,35 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai angka 3,1 juta ton. Nilai ekspor komoditas tersebut tahun lalu juga mencapai US $9,24 miliar dan menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.
Tren industri yang positif ini disambut baik oleh perusahaan-perusahaan pertambangan tembaga di Indonesia yang beroperasi dalam skala kompetitif. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN/IDX: AMMN) misalnya. Salah satu tambang terbesar di Indonesia ini berhasil bertransformasi menjadi salah satu tambang dengan operasional paling efisien di dunia.
Melalui anak usahanya, PT Amman Mineral Nusa Tenggara, tambang tembaga dan emas di Batu Hijau, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Nusa Tenggara Barat (NTB), mampu menghasilkan sekitar 8,78 miliar pon tembaga dan 8,7 juta ons emas di tahun 2020. Bahkan AMMAN juga telah merencanakan untuk memasuki fase 8, yang memperpanjang umur tambang hingga 2030.