Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Screenshot_20251002-140149.jpg
Wakil Ketua DPRD NTB Muzihir. (IDN Times/Istimewa)

Mataram, IDN Times - Wakil Ketua DPRD NTB Muzihir meminta mendesak Pemprov NTB segera mengevaluasi keberadaan kapal-kapal tua yang beroperasi di rute Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur menuju Pelabuhan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat. Penyeberangan lintas Kayangan - Poto Tano menghubungkan Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.

Aktivitas penyeberangan rute Lombok - Sumbawa berada di bawah kewenangan Pemprov NTB. Dia mendesak, agar kapal-kapal tua yang beroperasi di rute Lombok - Sumbawa dievaluasi dan tidak diberikan izin operasi karena menyangkut keselamatan penumpang.

"Kapalnya banyak sekali. Tapi ndak ada yang bagus saya lihat. Kemarin pernah ada kasus kapal feri mati mesin di tengah laut," kata Muzihir usai rapat koordinasi persiapan natal 2025 dan tahun baru 2026 (Nataru) di Mataram, Jumat (5/12/2025).

1. Dewan desak Pemprov NTB tidak perpanjang izin operasional kapal tua

Ilustrasi kapal penyeberangan. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, mendesak Pemprov NTB tidak memperpanjang izin operasional kapal-kapal tua yang beroperasi di lintas penyeberangan Kayangan-Poto Tano. Menurutnya, kapal yang beroperasi saat ini sekitar 60 persen merupakan kapal bekas dan sudah tua.

"Jangan lagi diperpanjang izinnya. Pokoknya kapal yang gak layak jangan dipakai lagi. Kapal yang bekas saja di sana. Mungkin ada 60 persen yang kapal tua," kata dia.

2. Jangan bertindak setelah ada kejadian

Ilustrasi kapal penyeberangan Kayangan-Pototano. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Muzihir mengingatkan perlu ada antisipasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah sebelum terjadi kejadian kapal mati mesin di tengah laut seperti beberapa waktu lalu.

"Jangan sampai setelah ada kejadian baru melakukan evaluasi. Tapi sekarang harus dilakukan karena menyangkut nyawa penumpang itu. Apalagi gelombang tinggi di sana," ujarnya.

3. Antisipasi cuaca ekstrem saat Nataru

Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Terpisah, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal rapat koordinasi itu dilakukan untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem menjelang Nataru. Berdasarkan data, kata Iqbal, aktivitas warga lokal di NTB saat Nataru tidak terlalu tinggi.

Namun masyarakat banyak yang mengunjungi destinasi-destinasi wisata. Sehingga, perlu disusun rencana kontijensi jika terjadi bencana akibat cuaca ekstrem di destinasi-destinasi wisata yang ada di NTB.

"Karena itu, sudah saya perintahkan Kepala Dinas Pariwisata dalam satu, dua hari ini untuk melakukan pertemuan terpisah khusus mengenai penyusunan kontijensi plan kebencanaan di daerah-daerah tujuan wisata, baik yang menjadi tujuan wisatawan domestik maupun mancanegara," kata Iqbal.

Dalam satu minggu, rencana kontijensi itu ditargetkan sudah tuntas dibuat Dinas Pariwisata NTB. Sehingga, ketika terjadi bencana di destinasi wisata, petugas di lapangan tidak gagap karena sudah ada skenario yang akan dilakukan.

Editorial Team