Hakim Ketua di sidang Lettu Infanteri Ahmad Faisal atas kasus Prada Lucky. (IDN Times/Putra Bali Mula)
Ia menerangkan, akibat luka infeksi dan saturasi oksigen yang terus-menerus menurun maka dilakukan rontgen ulang di bagian dada lagi. Rontgen ini untuk memastikan apakah organ dalam lainnya lagi yang terdampak atau apakah ada tulang yang patah.
"Karena ada luka seperti sayatan yang berkembang ke kulit sekitar yang teraba hangat atau menunjukkan adanya infeksi dan menyebar ke dalam, ke seluruh tubuh dan mempengaruhi seluruh organ tubuh," jelas dia.
Prada Lucky kemudian dipindahkan ke ICU atau ruang perawatan intensif karena kondisinya yang makin kritis.
Berdasarkan hasil USG yang keluar, mereka menemukan kerusakan pada limpa akibat luka pada pinggang sebelah kiri. Area sekitar limpa pasien terdapat gumpalan darah. Selain itu hati juga diperiksa tapi tidak tampak kelainan seperti cairan yang mencurigakan seperti darah.
Ginjal Prada Lucky pun menunjukkan tanda yang tak lagi normal. Menurut diagnosanya benturan-benturan di tubuhnya menyebabkan trauma tumpul ini termasuk di antaranya akibat pukulan dan tendangan. Hantaman ini berdampak memar pada paru-paru.
"Ada kerusakan di ginjal. Itu bisa karena infeksi yang menyebar atau trauma," tandasnya menjawab Letkol Chk Yusdihario selaku Oditur hari itu.
Pada hari Selasa, 5 Agustus 2025, kondisi Prada Lucky kian memburuk mulai subuh pukul 05.00 WITA.
"Kami berencana melakukan rujukan ke rumah sakit di Maumere untuk cuci darah karena fungsi ginjal yang rusak," terang dia lagi.