Lombok Timur, IDN Times – Alokasi dana Pokok Pikiran (Pokir) anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Timur (Lotim) sebesar Rp56 miliar untuk bidang pendidikan dikritik karena dinilai tidak menyentuh kebutuhan mendesak. Padahal, sebanyak 135 gedung Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah tersebut dalam kondisi rusak parah dan tidak layak digunakan.
Sekretaris Dinas (Sekdis) Pendidikan Lotim, Jumadil, menyatakan bahwa dana Pokir seharusnya bisa menjadi solusi percepatan perbaikan infrastruktur sekolah. Namun, realisasinya sering tidak sesuai dengan data prioritas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud).
"Kalau dana Rp56 miliar ini difokuskan untuk perbaikan sekolah rusak, dalam tiga tahun masalah ini bisa tuntas. Tapi sayangnya, pelaksanaannya tidak berdasarkan data kami," ujar Jumadil.