Ilustrasi Utang (IDN Times/Mardya Shakti)
Ridwan Syah mengatakan saat rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPRD NTB itu membahas dua hal. Pertama strategi menyelesaikan kewajiban hutang. Kedua, strategi mencapai indikator RPJMD di akhir tahun masa jabatan Gubernur Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah.
"Untuk utang percepatan jalan itu kita berharap selesai tahun ini, tetapi kita masih harus melihat tercapai tidak realisasi keuangannya dulu," terang Ridwan Syah.
Ia mengatakan kalau posisi utang harus berpindah ke 2023 maka akan mempengaruhi anggaran untuk pemeliharaan seperti jalan, jaringan irigasi yang menjadi kewenangan Pemprov NTB dan juga program lainnya. Sebab biaya pemeliharaan jalan, membutuhkan dana Rp100 miliar, pemeliharaan jaringan irigasi sekitar Rp60 miliar lebih.
"Seandainya keuangan minim sementara ada catatan prioritas di 2023 maka kita akan mengadakan penajaman efisiensi," ujarnya.