Dijebol Warga, Proyek Jalan Bypass BIL-Mandalika Senilai Rp353 Miliar

Lombok Tengah, IDN Times - Rusaknya jalan Bypass Awang-Kuta di dekat Bundaran Timur Kuta Mandalika membuat kontraktor penyedia jasa paket II pembangunan jalan bypass BIL-Mandalika rugi ratusan juta.
Banjir yang menerjang Dusun Songgong Desa Sukadana Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah membuat sejumlah warga terpaksa membuat aliran air dengan merusak jalan Bypass Awang menuju Kuta Mandalika.
Perusakan oleh warga itu dibantah oleh Kepala Desa Sukadana, Syukur. Menurutnya, hal itu bukanlah perusakan yang dilakukan oleh warganya. Sebab pembongkaran jalan itu menggunakan alat berat milik kontraktor.
Pengerjaan jalan tambahan jalan bypass Awang menuju Kuta Mandalika merupakan pekerjaan tambahan paket 2 jalan Bypass BIL-Mandalika. Pengerjaan Paket 2 ini sepanjang 9,70 kilometer yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya - PT Metro Lestari Utama (KSO) dengan anggaran Rp353 miliar.
1. Diperbaiki sebelum MotoGP
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Barat Reiza Setiawan mengatakan jalan bypass Awang menuju Kuta yang dijebol menggunakan eksavator itu akan segera diperbaiki. Reiza menjelaskan bahwa pembangunan jalan Bypass Awang-Kuta baru selesai dibangun pihak penyedia jasa dalam kurun waktu kurang dari satu bulan.
"Kita bangun jalan sudah selesai. Ini hanya persoalan gorong. Nanti kita minta pihak balai sungai buatkan drainase seperti apa, agar tidak banjir lagi," kata Reiza, Minggu (12/12/2021) usai meninjau lokasi jalan jebol.
Reza juga menambahkan bahwa perbaikan jalan Bypass Awang menuju Kuta Mandalika akan dilakukan sebelum event balap motor internasional MotoGP pada Maret 2021.
2. PT ITDC juga ikut turun tangan
Menurut Reiza, banjir yang menerjang Dusun Songgong Desa Sukadana juga menjadi tanggung jawab Balai Jalan bersama PT ITDC sebagai pengelola Kawasan Ekonomi Khusus KEK Mandalika. Gorong-gorong untuk mengantisipasi banjir di Dusun Songgong akan dibuatkan. Ini sebagai aliran air ke kawasan pantai Tanjung Aan melewati kawasan ITDC.
"Kita sedang bahas bersama ITDC. Nanti ini kan tangkapan air kewenangan dari balai sungai. Air juga akan masuk ke kawasan ITDC," katanya.
Untuk jalan yang putus, Balai Jalan telah berkoordinasi bersama penyedia jasa untuk memperbaikinya. "Ini kan masih masa pemeliharaan, kerugian menjadi tanggungan penyedia jasa," katanya.
3. Kontraktor rugi ratusan juta
Salah satu pekerja Kontraktor Paket II Pengerjaan jalan Bypass BIL-Mandalika Ervan menjelaskan bahwa pihaknya belum melakukan perhitungan kerugian akibat jalan yang diduga dijebol warga karena terendam banjir.
"Saya belum bisa perhitungan secara teknis. Apakah ini dibongkar secara teknis, kita akan cari solusi untuk diperbaiki," ujar Ervan kepada IDN Times.
Menurutnya, jalan bypass Awang menuju Kuta memang baru saja rampung dan belum genap sebulan. Jika melihat dari kerusakannya, kata Ervan, jalan diduga dijebol menggunakan eksavator milik salah satu perusahaan.
"Ini dirusak pakai alat," katanya.
Ervan mengatakan bahwa pihaknya telah membuat aliran air selama proses pembangunan jalan. Hal itu juga sudah mengantisipasi terkait aliaran air dalam kondisi hujan deras sekalipun.
"Mereka kira kita belum buat gorong-gorong. Tapi sudah kan. Yang di bahu jalan itu drainase dari jalan turun ke bawah jalan itu juga sudah kita buat," ujar Ervan.
Sejauh ini, pihaknya telah menunggu instruksi dari pemerintah, baik Balai Jalan, PUPR dan ITDC sebagai pemilik teknis untuk perbaikan jalan. Sebab jalan yang rusak itu masih dalam masa pemeliharaan.
"Kita tunggu instruksi saja. Ini juga masih masa pemeliharaan. Masih jadi tanggung jawab kontraktor. Masa pemeliharaan kan sampai setahun," kata Ervan.
Jika melihat kondisi jalan yang putus, sebut dia, pihak penyedia jasa alami kerugian hingga ratusan juta. Namun itu hanya taksiran secara kasat mata saja, sebab belum ada penghitungan secara teknis.
"Kita sedang hitung. Taksiran kira-kira ratusan juta," pungkas Ervan.