Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penulis

Lombok Timur, IDN Times - Panen raya padi atau gabah telah berlangsung secara serentak di seluruh Pulau Lombok, tak terkecuali Lombok Timur. Seperti pada panen raya tahun-tahun sebelumnya, harga gabah selalu turun ke harga terendah ketika panen raya. Tetapi berbeda pada tahun ini harga gabah justru naik.

Sepekan sebelum panen raya dimulai, harga gabah sempat anjlok, namun pada saat panen raya telah dimulai harga gabah justru perlahan merangkak naik. Hal itu disebabkan karena adanya pengusaha dari Jawa dan Bali yang turun membeli.

Kenaikan harga gabah tersebut berdampak terhadap kembali naiknya harga beras. Kenaikan harga tersebut membuat petani sangat diuntungkan.

1. Harga dari pengusaha luar daerah lebih tinggi

Ilustrasi panen padi (Dok.IDN Times/Istimewa)

Kenaikan harga gabah pada panen raya kali ini, disebabkan karena gabah di tingkat petani diborong oleh pengusaha dari Pulau Jawa dan Bali, dengan harga pembelian yang lebih tinggi dari pengusaha lokal. Pengusaha Jawa Bali beli gabah dengan harga Rp510.000 per kuintalnya. Sementara pengusaha lokal membeli dengan harga Rp480.000 per kuintal.

"Sebelum panen raya harga sempat turun, kita beli dengan harga Rp 430.000 - 450.000, tetapi sekarang harga gabah sudah naik lagi karena pengusaha Jawa dan Bali datang memborong," ungkap pengusaha gabah, Kusriadi Ali .

2. Pengusaha lokal kalah saing karena rendahnya harga beli Bulog

Editorial Team

EditorRuhaili -

Tonton lebih seru di