Sekda NTB yang juga Ketua TAPD NTB Lalu Gita Ariadi. (dok. Disnakertrans NTB)
NTB merupakan daerah penghasil tembakau virginia terbesar di Indonesia. Pada tahun 2022, produksi tembakau virginia yang disebut emas hijau ini mencapai 40.963 ton dengan jumlah petani sebanyak 30.644 orang.
Melihat produksi tembakau yang cukup tinggi, Pemprov NTB memperjuangkan agar petani tembakau virginia mendapatkan subsidi pupuk dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Setiap tahun NTB mendapatkan DBHCHT mencapai ratusan miliar, namun penggunaannya sangat ketat yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK).
"Masalah subsidi pupuk kepada petani tembakau kita perjuangkan. Bagian dari bagaimana mengurangi beban petani. Sehingga biaya inputnya lebih kecil dan output nanti jadi lebih besar. Itu bagian dari afirmasi kepedulian kita kepada petani tembakau," kata Sekretaris Daerah Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi.
Pada 2019, jumlah produksi tembakau virginia sebanyak 51.381 ton produksi dengan jumlah petani 34.048 orang. Kemudian tahun 2020 sebanyak 43.923 ton dengan 27.162 petani, tahun 2021 sebanyak 37.751 ton dengan 27.162 petani dan tahun 2022 sebanyak 40.963 ton dengan 30.644 petani.
Sedangkan produksi tembakau rakyat atau rajangan pada 2019 sebanyak 11.377 ton dengan 16.292 petani. Kemudian 2020 sebanyak 13.140 ton dengan 17.218 petani. Selanjutnya 2021 sebanyak 14.880 ton dengan 17.218 petani dan sebanyak 14.749 ton dengan 19.528 petani pada 2022.