Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Para pejabat lingkup Pemprov NTT dilepas mengikuti retret di Unhan. (Dok Humas Setda Provinsi NTT)
Para pejabat lingkup Pemprov NTT dilepas mengikuti retret di Unhan. (Dok Humas Setda Provinsi NTT)

Intinya sih...

  • Anggota DPRD NTT kritisi retret 677 ASN

  • Pertanyakan moral pejabat dan fokus kerja Pemprov NTT

  • Gubernur klaim retret tidak boros, memperdalam pemahaman arah pembangunan NTT

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kupang, IDN Times - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Alexander Ofong, melontarkan kritik terhadap kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT yang menggelar retret bagi 677 Aparatur Sipil Negara (ASN). Menurutnya, kegiatan ini hanya meniru kegiatan pemeriksaan pusat tanpa memiliki urgensi dan tujuan yang jelas.

"Ini tidak punya nilai urgensi di tengah serapan anggaran yang masih minim, khususnya belanja modal yang cuma 13 persen lebih," jawabnya, Senin (22/9/2025).

1. Pertanyakan moral pejabat

Para pejabat lingkup Pemprov NTT dilepas mengikuti retret di Unhan. (Dok Humas Setda Provinsi NTT)

Ia juga mempertanyakan dasar dan capaian dari retret yang digelar di Universitas Pertahanan (Unhan) RI, Kabupaten Belu ini. Alex mempertanyakan juga moral para pejabat yang menjadi peserta retret ini.

"Apakah pejabat eselon kita secara moral kerja bermasalah sehingga diatasi melalui retret ini?" tanyanya.

Pemerintah Provinsi NTT sendiri mengadakan retret untuk 677 pejabat dan bersifat wajib bagi seluruh Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon I), Pejabat Administrator (Eselon l), dan Pejabat Pengawas (Eselon 1V) di lingkungan pemerintah Provinsi NTT. Para pejabat ini termasuk yang berada di dinas atau badan maupun yang bertugas di UPTD atau cabang dinas.

2. Harusnya fokus kerja

Para pejabat lingkup Pemprov NTT dilepas mengikuti retret di Unhan. (Dok Humas Setda Provinsi NTT)

Politisi NasDem itu mendesak Pemprov NTT untuk fokus bekerja menyejahterakan masyarakat dan meningkatkan serapan belanja daerah, bukannya retret. Saat ini, lanjut dia, PAD (Pendapatan Asli Daerah) baru Rp780 miliar dari target Rp1,7 miliar.

Target ini harusnya dikejar dan Pemprov NTT diminta fokus pada hal tersebut. Sementara kegiatan ini baginya tak tepat waktu dan tak berdampak signifikan pada pencapaian terhadap PAD.

"Harusnya fokus gubernur dan pejabat eselon saat ini adalah kerja, bukan retret," lanjutnya.

3. Klaim bukan kegiatan yang boros

Para pejabat lingkup Pemprov NTT dilepas mengikuti retret di Unhan. (Dok Humas Setda Provinsi NTT)

Sementara Gubernur NTT, Melkiades Laka Lena, pada saat pelepasan peserta retret menyebut kegiatan ini bukan sekedar seremonial yang tidak berguna. Melki menyampaikan ini saat melepas gelombang pertama yaitu 330 pejabat yang akan memulai retret, Selasa (23/9/2025).

Melki menyebut retret ini dapat jadi wadah memperdalam pemahaman arah pembangunan NTT dan memperkuat sinergi antar pejabat.

"Tujuan utama kegiatan ini adalah agar semua pejabat struktural lebih memahami arah pembangunan NTT, membangun jaringan kerja sama yang solid, dan menyatukan pikiran serta perasaan untuk membangun daerah ini ke depan," jelasnya sesuai keterangan yang diterima Selasa (23/9/2025).

Ia mengklaim dengan Unhan sebagai lokasi kegiatan maka Pemprov NTT justru lebih menghemat banyak biaya atau tidak boros. Kemudian masyarakat lokal di kawasan perbatasan akan merasakan dampak ekonomi.

"Kita akan membeli berbagai kebutuhan makanan dari pasar-pasar tradisional di Belu, Malaka, dan TTU. Dengan cara ini, ekonomi rakyat ikut bergeliat," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team