Ilustrasi pengangguran. Dok. Istimewa/IDN Times
Kepala BPS NTB Wahyudin mengingatkan bahwa penduduk setengah pengangguran di NTB juga perlu menjadi atensi pemerintah daerah (Pemda). Penduduk setengah pengangguran adalah orang yang bekerja kurang dari 35 jam dalam seminggu. Mereka cukup rentan menjadi pengangguran terbuka jika terjadi gejolak ekonomi.
Data BPS NTB, penduduk yang setengah pengangguran pada Februari 2025 sebesar 19,64 persen. Artinya, dari 100 penduduk bekerja terdapat sekitar 20 orang yang jam kerjanya di bawah jam kerja normal atau kurang dari 35 jam per minggu, dan masih mencari pekerjaan atau bersedia menerima pekerjaan lain. Dibandingkan Februari 2024, tingkat setengah pengangguran mengalami peningkatan sebesar 4,23 persen.
Berdasarkan jenis kelamin, pada Februari 2025, tingkat setengah pengangguran laki-laki sebesar 16,22 persen, sedangkan tingkat setengah pengangguran perempuan sebesar 24,03 persen. Jika dibandingkan Februari 2024, tingkat setengah pengangguran laki-laki dan perempuan mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0,87 persen poin dan 8,54 persen poin.
Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Februari 2025, jumlah angkatan kerja di NTB sebanyak 3,19 juta orang. Angkanya naik 160,28 ribu orang dibanding Februari 2024. Sementara Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik sebesar 2,53 persen dibanding Februari 2024.
Wahyudin menyebutkan penduduk NTB yang bekerja sebanyak 3,09 juta orang, meningkat sebanyak 157,80 ribu orang dari Februari 2024. Lapangan usaha yang mengalami peningkatan terbesar adalah Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor sebesar 75,92 ribu orang.
Pada Februari 2025 sebanyak 870,88 ribu orang atau 28,20 persen bekerja pada kegiatan formal, naik sebesar 1,49 persen poin dibanding Februari 2024. Sementara, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2025 sebesar 3,22 persen, turun 0,08 persen poin dibandingkan dengan Februari 2024.
Komposisi angkatan kerja di NTB pada Februari 2025 terdiri dari 3,09 juta penduduk bekerja dan 102,63 ribu orang pengangguran. Apabila dibandingkan Februari 2024, jumlah angkatan kerja, jumlah penduduk bekerja, dan pengangguran masing-masing bertambah sebanyak 160,28 ribu orang, 157,80 ribu orang, dan 2,48 ribu orang.
Pada Februari 2025, penduduk yang bekerja di kegiatan informal sebanyak 2,22 juta orang atau 71,80 persen, sedangkan yang bekerja di kegiatan formal sebanyak 870,88 ribu orang atau 28,20 persen. Penduduk yang bekerja di kegiatan formal pada Februari 2025 naik sebesar 1,49 persen jika dibandingkan Februari 2024.