Suasana di lokasi debat ketiga pilkada NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Sementara, Calon Gubernur NTB nomor urut 03 Lalu Muhamad Iqbal mengatakan pernah mendengar NTB yang intoleran. Namun, sejak setahun terakhir keliling NTB, apa yang didengar itu tidak benar. Di Lombok Utara, kata Lalu Iqbal, ada makam yang dipugar oleh seorang tuan guru, tetapi yang paling banyak datang ke sana umat Hindu dan Budha.
Kemudian di Bima, yang mayoritas muslim, ternyata ada komunitas Kristen di daerah Donggo. Kemudian di Lombok Tengah, yang mayoritas muslim dan banyak tuan guru, ada komunitas umat Hindu di wilayah Mantang.
"Jadi, saya pikir toleransi itu sudah ada dalam hati nuraninya orang NTB. Mengajari toleransi kepada orang NTB seperti mengajar ikan berenang. Yang penting kita tahu apa penyebab intoleran selama ini dan kita selesaikan dan kita masukkan dalam kurikulum pendidikan agar anak-anak dari kecil terbiasa berinteraksi," ujar eks Duta Besar Indonesia untuk Turki ini.
Sedangkan Calon Gubernur NTB nomor urut 02, Zulkieflimansyah mengatakan NTB adalah daerah yang unik dan bisa menjadi replika Indonesia. Selama menjadi gubernur lima tahun terakhir, pluralisme bukan saja teori. Tetapi kata Zulkieflimansyah, selama lima tahun terakhir NTB menjadi daerah yang aman dan nyaman untuk semua.
"Jadi keteladanan telah kami tunjukkan bahwa tidak ada dari lubuk hati paling dalam intoleran dalam semua aktivitas. Oleh karena itu hampir semua kegiatan agama apapun kami mencoba menghadiri untuk menunjukan bahwa NTB untuk kita semua," kata Zulkieflimansyah.