Pelaksanaan program makan bergizi gratis di SMPN 8 Mataram, Senin (13/1/2025). (IDN Times/Muhammad Nasir)
Khalik merincikan ratusan SPPG yang sudah beroperasi pada 10 kabupaten/kota di NTB. Dengan rincian sebagai berikut Lombok Barat 38 dari 82 SPPG, Lombok Tengah 50 dari 127 SPPG, Lombok Timur 93 dari 159 SPPG, Sumbawa 10 dari 51 SPPG, Dompu 8 dari 34 SPPG.
Selanjutnya, Bima 14 dari 59 SPPG, Sumbawa Barat 4 dari 17 SPPG, Lombok Utara 10 dari 28 SPPG, Kota Mataram 26 dari 47 SPPG dan Kota Bima 16 dari 19 SPPG. Selain itu, terdapat 278 titik calon SPPG yang sedang dalam tahap verifikasi. Kemudian 279 titik calon SPPG dalam tahap persiapan di portal resmi BGN.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan NTB menyebutkan total siswa yang mengalami keracunan MBG hingga September 2025. Sebanyak 252 siswa di tiga Kabupaten yakni Lombok Tengah, Lombok Barat dan Sumbawa mengalami gejala keracunan di sekolahnya setelah mengonsumsi MBG.
Peristiwa dugaan keracunan awalnya dialami lima siswa di Lombok Tengah, tepatnya di SDN Repok Tunjang, Kecamatan Jonggat, pada 23 April 2025. Kemudian pada 3 September, sebanyak 17 siswa di SDN 1 Selat, Kecamatan Narmada, juga mengalami peristiwa yang sama.
Di kabupaten berbeda tepatnya di Kabupaten Sumbawa, juga terjadi peristiwa dugaan keracunan pada 9 September 2025 yang dialami 118 siswa dari beberapa sekolah, yakni SMAN 2 Sumbawa 50 siswa, MI NW Sumbawa 11 siswa, TK An Nurfalah 25 siswa dan SDN Lempeh 32 siswa.
Masih di kabupaten yang sama, pada 17 September 2025 terjadi lagi peristiwa dugaan keracunan yang dialami 106 siswa dari beberapa sekolah yakni MIN 3 Sumbawa 20 siswa, MTSN 2 Sumbawa 70 siswa dan MAN 3 Sumbawa 16 siswa. Baru-baru ini tepatnya pada 24 September 2025, kembali terjadi kasus dugaan keracunan MBG yang dialami oleh 6 siswa di MTSN Aunul Ibad Beroro, Lombok Tengah.