Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr Lalu Hamzi Fikri. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi NTB dr. Lalu Hamzi Fikri mengatakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) dilakukan untuk memutus rantai penularan polio dan melindungi anak-anak Indonesia. Upaya ini dilakukan sebagai respons atas temuan kasus polio di beberapa daerah di Indonesia.
Sasaran PIN Polio adalah seluruh anak berusia 0-7 tahun dan tidak memandang status imunisasi sebelumnya. "Vaksin polio bisa didapatkan secara gratis di fasilitas pelayanan kesehaan terdekat seperti Posyandu, Pukesmas maupun rumah sakit,” jelas Fikri.
Fikri mengatakan jenis vaksin yang digunakan pada PIN Polio di 33 provinsi, yaitu vaksin novel Oral Polio Vaccine type 2 (nOPV2). Vaksin tersebut juga telah digunakan pada kegiatan sebelumnya di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur serta Kabupaten Sleman DIY.
Khusus 6 provinsi, yaitu Papua, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Barat dan Papua Barat Daya, jenis vaksin yang akan digunakan adalah nOPV2 dan vaksin bivalent Oral Polio Vaccine (bOPV). Vaksin nOPV2 merupakan vaksin yang hanya digunakan dalam program imunisasi respons terhadap KLB Polio tipe II dan tidak digunakan dalam imunisasi rutin.
Untuk menghindari penularan virus polio, masyarakat terutama anak-anak diimbau untuk tidak buang air besar sembarangan. Kemudian selalu untuk cuci tangan dengan sabun, serta segera laporkan kepada petugas kesehatan jika mendapatkan kasus lumpuh layu pada anak di bawah usia 15 tahun.