Akbar, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Mataram yang memanfaatkan momentum bulan Ramadan untuk jualan minuman takjil berbuka puasa. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Nindy mengaku tidak punya keahlian dalam bidang tata boga. Karena mereka bertiga yang merintis usaha jualan minuman tropical sago ini berasal dari jurusan yang berbeda-beda di Universitas Mataram.
Menurutnya, dalam berusaha dibutuhkan kreativitas dan inovasi. Untuk itu, selain menjual minuman yang masih jarang dijual orang lain, promosi lewat online juga gencar dilakukan.
"Karena yang namanya promosi gak terlepas dari media sosial. Jangkauannya lebih luas," ucapnya.
Mengenai pendapatan yang didapatkan pada hari pertama jualan di hari kedua puasa Ramadan 1444 H, Nindy mengaku cukup lumayan. Belasan barang dagangannya laku terjual pada hari pertama jualan dengan mengantongi omzet sekitar ratusan ribu.
Di samping lapak jualan Nindy, ada juga Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Mataram yang berjualan minuman takjil berupa Cocktail Buah Cedok. Ia adalah Akbar, yang berjualan bersama adiknya yang juga masih kuliah dan duduk di bangku SMA.
"Cocktail Buah Cedok, ini dari buah premium. Sangat cocok untuk buka puasa, segar juga. Kalau sudah makan ini akan segar," kata Akbar.
Akbar juga mengaku baru pertama kali jualan takjil saat di bulan Ramadan. Meskipun baru pertama kali buka, tetapi dagangannya banyak yang terjual. "Baru pertama kali usaha beginian. Saya sambil kuliah, ada adik saya juga masih kuliah dan SMA," ungkap Akbar.