Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pelaksanaan program makan bergizi gratis di SMPN 8 Mataram, Senin (13/1/2025). (IDN Times/Muhammad Nasir)
Pelaksanaan program makan bergizi gratis di SMPN 8 Mataram, Senin (13/1/2025). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Realisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Nusa Tenggara Barat (NTB) melampaui capaian rata-rata secara nasional. Capaian program MBG di NTB sudah mencapai 47 persen, lebih tinggi dibanding rata-rata nasional yang baru mencapai 27–28 persen. Ketua Satgas MBG Provinsi NTB Ahsanul Khalik menjelaskan sinergi lintas sektor, kesiapan SPPG, serta dukungan mitra dan masyarakat telah berjalan efektif.

"NTB berkomitmen untuk terus mempercepat penambahan SPPG, memperluas jangkauan penerima manfaat, serta menjaga kualitas layanan demi mendukung visi besar menurunkan angka stunting dan mewujudkan Generasi Emas 2045," kata Khalik dikonfirmasi di Mataram, Senin (15/9/2025).

1. Program MBG telah menyasar 862.734 penerima manfaat

Ketua Satgas MBG Provinsi NTB Ahsanul Khalik. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Khalik menyebutkan hingga 15 September 2025, dari total kebutuhan 623 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), sudah beroperasi 269 SPPG aktif yang melayani 862.734 penerima manfaat. Atau capaiannya setara dengan 47 persen dari total sasaran 1.850.501 jiwa.

Dia mengatakan masih terdapat 987.767 jiwa atau 53 persen sasaran program MBG yang belum terlayani. Hal ini menjadi fokus percepatan pemerintah daerah melalui Satgas MBG bersama Badan Gizi Nasional Regional NTB.

Staf Ahli Gubernur NTB Bidang Sosial dan Kemasyarakatan itu menjelaskan penerima manfaat MBG di NTB berasal dari berbagai kelompok baik peserta didik maupun non-peserta didik. Dia merincikan peserta didik dan non peserta didik yang sudah mendapatkan program MBG di NTB.

Untuk peserta didik dengan rincian Balita 35.510 orang, PAUD 28.872 orang, RA 12.497 orang, TK 47.616 orang, SD 1–3 sebanyak 160.813 orang, SD 4–6 sebanyak 154.435 orang, MI 1–3 sebanyak 29.043 orang, MI 4–6 sebanyak 28.002 orang, SMP 116.996 orang, MTs 63.838 orang, SMA 46.218 orang, SMK 33.995 orang, MA 27.006 orang, SLB 1.483 orang, dan Ponpes sebanyak 2.148 orang.

Sedangkan non peserta didik yang sudah mendapatkan program MBG, terdiri dari PKBM 941 orang, ibu hamil 6.225 orang dan ibu menyusui sebanyak 13.355 orang. Sehingga total penerima manfaat telah mencapai 862.734 orang atau 47 persen dari target.

2. Sebaran SPPG pada 10 kabupaten/kota di NTB

Pelaksanaan program makan bergizi gratis di SMPN 8 Mataram, Senin (13/1/2025). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mantan Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB ini juga menyebutkan realisasi jumlah SPPG aktif dibandingkan dengan kebutuhan di setiap kabupaten/kota. Dengan rincian sebagai berikut:

  • Lombok Barat: 38 dari 82 SPPG

  • Lombok Tengah: 50 dari 127 SPPG

  • Lombok Timur: 93 dari 159 SPPG

  • Sumbawa: 10 dari 51 SPPG

  • Dompu: 8 dari 34 SPPG

  • Bima: 14 dari 59 SPPG

  • Sumbawa Barat: 4 dari 17 SPPG

  • Lombok Utara: 10 dari 28 SPPG

  • Kota Mataram: 26 dari 47 SPPG

  • Kota Bima: 16 dari 19 SPPG

Selain itu, kata Khalik, terdapat 278 titik calon SPPG yang sedang dalam tahap verifikasi. Kemudian 279 titik calon SPPG dalam tahap persiapan di portal resmi BGN.

3. Program MBG telah menyerap 11.650 tenaga kerja

Menu makan bergizi gratis pada hari pertama di SMPN 8 Mataram, Senin (13/1/2025). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dia menyebutkan program MBG di NTB telah menyerap 11.650 tenaga kerja lokal dengan berbagai peran. Antara lain Kepala SPPG, akuntan, ahli gizi, juru masak, driver, tim persiapan, pencuci ompreng, hingga petugas keamanan.

"Dengan proyeksi kebutuhan 623 SPPG, maka diperkirakan program ini akan menyerap 29.281 tenaga kerja lokal NTB, atau rata-rata 47 orang pekerja per SPPG," sebutnya.

Khalik menambahkan rantai suplai MBG didukung oleh 944 mitra lokal, yang terdiri dari 25 koperasi, 3 BUMDes, 469 UMKM dan 447 supplier lain. Dia mengatakan keterlibatan mitra ini bukan hanya memastikan ketersediaan logistik pangan bergizi, tetapi juga mendorong penguatan ekonomi lokal.

Selain memberi layanan makanan bergizi bagi peserta didik mulai dari PAUD, TK, RA, hingga SMA/SMK/MA, program MBG juga menyasar ibu hamil, ibu menyusui, dan balita melalui distribusi di Posyandu dengan pendampingan edukasi gizi. Khalik mengatakan Gubernur NTB telah menegaskan kepada Bupati/Walikota untuk menggerakkan seluruh potensi daerah, termasuk desa dan kelurahan, agar semua kategori sasaran benar-benar terlayani.

Editorial Team