Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Butuh Lobi Politik Percepat Sultan Bima Jadi Pahlawan Nasional

Sultan Salahuddin Bima. (dok. Istimewa)
Sultan Salahuddin Bima. (dok. Istimewa)

Mataram, IDN Times - Sejak 2021, nama Sultan Muhammad Salahuddin Bima telah diajukan ke pemerintah pusat untuk mendapat gelar pahlawan nasional. Namun, hingga 2024, gelar tersebut belum kunjung diberikan. Padahal, berkas pengajuan Sultan Salahuddin Bima kini sudah berada di meja Presiden.

Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, Ahsanul Khalik, menyatakan bahwa keputusan akhir ada di tangan Presiden. Ia menilai, untuk mempercepat penetapan, dibutuhkan dukungan politik dari tokoh-tokoh asal Bima yang ada di Jakarta, termasuk anggota DPR RI daerah pemilihan NTB.

“Kami masih mengajukan Sultan Muhammad Salahuddin Bima sebagai pahlawan nasional, dan berkasnya sudah di meja presiden,” ujar Khalik saat dikonfirmasi di Mataram, Sabtu (9/11/2024).

1. Tinggal menunggu ditetapkan presiden

Kepala Dinsos NTB Ahsanul Khalik. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Kepala Dinsos NTB Ahsanul Khalik. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Khalik menegaskan bahwa seluruh proses administrasi dan penelitian telah selesai.

“Tinggal menunggu penandatanganan dari Presiden. Tidak ada proses lain yang perlu dilalui,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, sejak 2021, Sultan Bima telah dinyatakan layak menerima gelar ini oleh Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP).

Khalik menambahkan butuh lobi-lobi politik untuk mempercepat penetapan Sultan Salahuddin Bima menjadi pahlawan nasional. Karena persyaratan-persyaratan lainnya sudah terpenuhi, tinggal membutuhkan pendekatan politik.

"Butuh pendekatan politik, tentu tokoh-tokoh kita, orang tua kita dan politisi NTB di Jakarta. Perlu dibangun lobi-lobi politik," ujarnya.

2. Butuh lobi politik

Contoh poster Hari Pahlawan 2024. (canva.com/Rudhi Sasmito)
Contoh poster Hari Pahlawan 2024. (canva.com/Rudhi Sasmito)

Pada 2022, Gubernur NTB Zulkieflimansyah telah membuat rekomendasi pengusulan gelar pahlawan nasional atas nama Sultan Salahuddin Bima No. 243/III.3/Sosial pada 15 Februari 2022. Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) sudah menetapkan bahwa Sultan Salahudin layak menjadi pahlawan nasional.

Namanya sudah masuk di meja presiden sesuai penetapan dari TP2GP sejak 2019. Itulah sebabnya, setiap tahun Gubernur NTB diberikan hak untuk kembali membuat rekomendasi pengusulan gelar pahlawan nasional atas nama Sultan Salahudin Bima.

3. Baru satu pahlawan nasional dari NTB

Pahlawan nasional asal NTB TGKH. Zainuddin Abdul Madjid. (dok. Istimewa)
Pahlawan nasional asal NTB TGKH. Zainuddin Abdul Madjid. (dok. Istimewa)

Dukungan juga datang dari masyarakat Bima. Muhammad Yamin, salah seorang warga Bima, berharap agar Sultan Salahuddin segera diakui sebagai pahlawan nasional. “Perjuangan beliau untuk kemerdekaan Indonesia tak diragukan lagi. Kami ingin ada pahlawan nasional dari Pulau Sumbawa, selain TGKH. Zainuddin Abdul Madjid yang saat ini menjadi satu-satunya pahlawan nasional dari NTB,” ungkap Yamin.

Menurut Yamin, dukungan dan lobi politik dari tokoh-tokoh Bima yang berada di Jakarta sangat dibutuhkan. “Tokoh Bima di Jakarta harus memanfaatkan relasi untuk mempercepat proses ini. Harapan kami, Sultan Salahuddin Bima segera ditetapkan sebagai pahlawan nasional,” imbuhnya.

TGKH. Zainuddin Abdul Madjid ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden Joko Widodo pada 2017 melalui Keputusan Presiden No. 115/TK/Tahun 2017 dalam acara di Istana Kepresidenan, Jakarta. Pada saat yang sama, gelar serupa juga dianugerahkan kepada tokoh-tokoh nasional lain, seperti Sultan Mahmud Riayat Syah dari Kepulauan Riau, Laksamana Malahayati dari Aceh, dan Lafran Pane dari Yogyakarta.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
Muhammad Nasir
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us